Anda doyan ngemil? Tidak usah risau. Asal tahu mana makanan yang tepat, tubuh tidak akan bereaksi mudah melar.
Sehatalami.co ~ sering kita lihat, saudara atau teman sekantor memiliki hoby ngemil, tetapi tubuhnya tetap langsing. Sebaliknya, ada yang terlihat porsi makannya biasa saja, namun memiliki berat tubuh berlebih. Pertanyaannya, apa yang mereka makan? Mengapa jenis makanan tertentu tidak membuat seseorang menjadi gemuk? Ini dia rahasianya.
Sudah jamak, jika gemuk dan langsing tak bisa dilepaskan dari soal metabolisme. Semakin baik metabolism tubuh seseorang, semakin mudah tubuh membakar kalori. Dengan begitu kalori yang masuk dari makanan tidak menumpuk menjadi lemak.
Itu mengapa ada orang yang tetap langsing meskipun doyan ngemil. Rahasianya adalah memiliki sistem metabolisme tubuh yang berjalan sangat baik, sehingga tak ada penumpukan lemak pada tubuhnya. “Makanan yang kita konsumsi memang harus diiringi kecepatan metabolisme yang baik,” kata Andang Gunawan, dalam bukunya, Food Combining.
Bagaimana agar metabolism tubuh kita berjalan dengan baik? Kabar baiknya, metabolisme dapat digenjot oleh makanan. Ada jenis makanan tertentu yang dapat berperan untuk menggenjot metabolism, sehingga membantu membakar lemak di di dalam tubuh.
Lisa Guy, ahli naturopati nutrisi dari Amerika Serikat, yang juga penulis buku My Goodness menyebut makanan semacam itu dengan istilah makanan kalori negatif.
Disebut demikian karena makanan tersebut membutuhkan tambahan kalori agar bisa dicerna. Uniknya, kalori tambahan tersebut diambil dari timbunan lemak di dalam tubuh kita.
Makanan pemacu kecepatan metabolisme memiliki kriteria tertentu, di antaranya mengandung protein. Dalam protein, ada rangkaian asam amino yang berfungsi membentuk jaringan otot. Komposisi otot akan meningkatkan kinerja metabolisme.
Selain protein, makanan ini harus berserat tinggi yang dapat melarutkan lemak dan menggiatkan kinerja pencernaan. Beberapa jenis makanan ini sangat baik untuk membantu meningkatkan kecepatan metabolisme.
1. Bahan Pangan Berprotein Tinggi.
Jenis makanan tinggi protein baik nabati maupun hewani, anara lain daging ayam segar tanpa kulit, susu, ikan, kedelai, jagung, gandum, dan lainnya. Ingat, pengolahan makanan tidak dengan tambahan minyak, apalagi digoreng. (bersambung).