Departemen Kesehatan RI mensyaratkan konsumsi optimum buah-sayur per hari tidak kurang dari 400 gram… pakar kesehatan alami menyarankan konsumsi harian buah-sayur minimal sama dengan makanan non-buah dan non-sayuran.
Sehatalami.co ~ Sampah makanan dan kandungan zat toksin sesungguhnya mudah diusir dari dalam usus besar. Masa tinggal semua sampah makanan dalam usus besar sebaiknya tidak lebih dari satu kali siklus metabolisme, yakni 24 jam, sejak kita menyantapnya. Untuk mengeluarkan sampah metabolisme dengan normal, kita hanya perlu banyak mengkonsumsi sayur-sayuran dan buah-buahan.
Secara umum, Departemen Kesehatan RI mensyaratkan konsumsi optimum buah-sayur per hari tidak kurang dari 400 gram. Namun karena pola makan setiap orang berbeda-beda, patokan umum ini bisa jadi belum mampu mengusir sampah makanan dari dalam usus besar individu yang kebiasaan makannya amburadul. Karena alasan ini, pakar kesehatan alami menyarankan konsumsi harian buah-sayur sama dengan makanan non-buah dan non-sayuran.
Richard Beliaveau dan Denis Gingras dalam bukunya Foods to Fight Cancer: Essentials Foods to Healp Prevent Cancer mengungkapkan bahwa meningkatkan konsumsi beragam sayuran dapat menekan risiko kanker hingga 60 persen.
Angka penyusutan yang sama juga kita peroleh jika rajin mengkonsumsi wortel. Mengutamakan konsumsi banyak sayuran hijau akan mengurangi risiko kanker hingga 70 persen. Jika sayuran kita nikmati mentah, ada tambahan penyusutan risiko kanker hingga 40 persen.
Aneka sayuran keluarga kubis terbukti mampu menggerus risiko kanker sebanyak 40 persen. Contohnya kol (baik kol putih, kol hijau, maupun kol merah), brokoli, kembang kol, kailan, bokcoy, cuciwis/keciwis (baby cabbage), sawi hijau (caisim), sawi putih (petsai).
Menambahkan bumbu bawang, antara lain bawang merah, bawang putih, bawang bombai, daun bawang, bawang cung, dan jenis lain bawang, memperbesar angka penyusutan risiko kanker hingga 30 persen.
Sementara itu, konsumsi banyak buah mampu mengurangi risiko menderita kanker sebanyak 40 persen. Dengan rajin makan jeruk pun sudah menyusutkan risiko kanker 30 persen. Lain lagi dengan tomat merah, buah asam segar ini dapat memperkecil risiko kanker hingga 40 persen.
Apa dalil ilmiahnya, hingga buah dan sayuran berkhasiat?
Beragam buah-buahan dan sayur-sayuran kaya dengan kandungan serat kasar. Ketika makanan ini kita konsumsi; begitu seluruh nutrisinya beres diserap tubuh, tersisa “sampah”. Tetapi justru sampah dari buah dan sayuran sangat bermanfaat, karena berfungsi seperti spons yang mampu menyerap banyak sekali zat toksin sampah metabolisme. Selain itu, spons ini juga mempermudah kotoran terdorong ke luar dari usus besar, yang menjadi terminal terakhir tempat transit sampah makanan.(bersambung).