Meskipun begitu, interaksi herba dan obat kimia yang menguntungkan juga bisa jadi bumerang. Salah satunya terjadi bila herba yang kita konsumsi mempunyai khasiat yang sama dengan obat, contohnya yang sama-sama berefek hipoglikemik.
Pada dosis yang tepat, kombinasi semacam ini membuat kadar gula darah lebih cepat turun ke angka yang diinginkan. Namun kalau melalaikan dosisnya, bisa-bisa kadar gula darah ”terjun bebas” seperti yang dialami Lukas, dan justru membahayakan nyawanya.
Perhatikan dosis, jenis, dan efeknya
Bagaimana kombinasi herba dan obat kimia menjadi menguntungkan atau merugikan sangat dipengaruhi oleh dosis, jenis, dan efek yang terdapat di dalam kedua bahan tersebut. Kalau dosisnya terlalu sedikit, efeknya tidak terasa. Begitu juga sebaliknya, bila dosisnya terlalu tinggi, bisa menimbulkan efek yang berlebihan.
Jenis herba dan obat yang digandengkan juga penting. Kita bisa mengetahui jenis obat dengan menanyakan kepada dokter, apakah obat yang diresepkannya itu tergolong jenis hipoglikemik, antibiotik (untuk membunuh bakteri), antiviral (membunuh virus), antikoagulan (mengencerkan darah), steroid, dan lain sebagainya. Cara lainnya, juga bisa kita lakukan dengan mencermati brosur di dalam kemasan. (bersambung).