Bahkan, perasaan kembung adalah salah satu keluhan paling umum dari orang yang sensitif atau tidak toleran terhadap gluten. Satu studi menunjukkan bahwa 87 persen dari orang-orang yang mencurigai sensitivitas gluten non-celiac mengalami kembung.
Meski begitu, sejauh ini belum ada tes medis khusus yang dapat mengetahui kepekaan seseorang terhadap gluten. Makan normal saja sebelum Anda mengunjungi dokter karena Anda membutuhkan sedikit gluten dalam sistem tubuh Anda untuk dapat dilakukan tes, jika ada kemungkinan memiliki penyakit seliak.
Jika hasil tes negatif, biasanya dokter akan merekomendasikan diet khusus seperti diet rendah gluten atau diet eliminasi (menghilangkan beberapa jenis makanan yang dicurigai selama beberapa hari, lalu mencobanya lagi untuk memastikan makanan yang menjadi penyebabnya).
Bagaimana mengatasinya
Pertama, periksa label dengan cermat. Perhatikan sinonim-sinonim dari gluten seperti barley, malt atau malt flavoring, malt vinegar, rye, triticale, wheat, durum, graham, kamut, semolina, spelt, modified food starch, caramel, dan penambah rasa atau aroma.
Kedua, cobalah probiotik. Mengantisipasi dengan probiotik lactobacillus dan acidophilus dapat membuat gluten tidak terlalu ‘beracun’. Jika Anda khawatir tidak sengaja mengonsumsi gluten, cobalah probiotik ini sebelum makan.
Ketiga, kreatif dengan biji-bijian alami. Gantilah roti, pasta, dan sereal dengan produk makanan yang bebas gluten seperti nasi, jagung, kedelai, kentang, tapioka, kacang-kacangan, millet, dan buckwheat. Sebetulnya tidak perlu juga menghindari makanan tinggi gluten sama sekali.
Bagaimana pun biji-bijian alami tinggi gluten seperti gandum dan gandum hitam juga merupakan sumber karbohidrat kompleks, serat, kalium, dan magnesium yang sangat baik. Konsumsi seperlunya saja. (SA)
Sumber: www.healthline.com