4. FOLAT
Kekurangan folat tidak saja berbahaya bagi wanita-wanita hamil, tetapi juga bagi kita umumnya, yaitu mengancam kesehatan jantung. Kekurangan vitamin B ini (folat) tubuh akan kesulitan melakukan metabolisme asam amino tertentu yang memproduksi protein homosistein. Namun kadar tinggi homosistein dapat mendongkrak risiko penyakit jantung, demikian menurut beberapa hasil penelitian.
Penelitian-penelitian lain menghubungkan kadar rendah folat dengan risiko beberapa jenis kanker termasuk kanker payudara, serviks, kolon, paru, otak, dan pankreas. Penelitian pada lansia menemukan bahwa mereka dengan kadar folat rendah cenderung cepat pikun (dementia) dan depresi. Dan ada dua laporan yang dipublikasi akhir tahun lalu yang menyatakan bahwa kadar folat yang tinggi mampu melindungi tubuh terhadap penyakit asma, alergi, dan rabun mata pada lansia.
Gejala kekuarngan: Gejala terbatas hanya pada anemia dan sering lelah (fatique).
Sumber terbaik: Meski folat terdapat dalam banyak jenis buah-buahan dan sayuran, namun asupan terlalu banyak juga mengandung risiko. “Masalahnya, folat tidak mudah diabsorpsi, “ kata Cheryl Rock, PhD, RD.
Contohnya, dibanding mengkonsumsi ½ cangkir sayuran (sayur bayam atau asparagus) yang mengandung 130 mcg (sepertiga kebutuhan harian orang dewasa: 400 mcg), lebih baik mengkonsumsi padi-padian yang diperkaya dengan asam folat (sintetik yang lebih mudah diserap tubuh dalam bentuk folat) karena lebih mudah membantu meningkatkan kadar folat tubuh.(SA)