Ingin tetap sehat, bugar, dan awet muda hingga usia tua? Marilah bersahabat dengan enzim, sang inti kehidupan.
Sehatalami.co ~ Sebagai warga metropolitan dengan gaya hidup dan pola makan modern yang serba fast food? Sebaiknya Anda mengkaji ulang gaya hidup dan pola makan Anda, karena dapat berdampak berkurangnya enzim di dalam tubuh. Akibatnya timbul berbagai penyakit seperti gangguan pencernaan, menurunnya daya tahan tubuh, alergi, sakit kepala, dan insomnia.
Apalagi jika Anda sudah berusia 40-an. Meningkatnya usia juga menurunkan produksi enzim. Tetapi jangan khawatir, kekurangan enzim bisa ditambah dengan enzim dari luar yang berasal dari makanan yang mengandung enzim alami.
Mengapa butuh enzim?
Kita semua tidak bisa hidup tanpa enzim. Tubuh memerlukan enzim untuk bertahan hidup, beraktivitas, dan bertahan dari serangan penyakit. Enzim merupakan protein khusus yang bertugas mempercepat reaksi kimia yang terjadi di dalam tubuh dengan cara mengurai zat-zat makanan yang masuk menjadi bentuk yang lebih sederhana.
Ada ribuan jenis enzim, yang bisa digolongkan menjadi dua, yaitu enzim metabolisme dan enzim pencernaan. Enzim metabolisme terdapat di seluruh tubuh dan bertugas mengatur kelancaran semua proses kimiawi yang terjadi, seperti bernapas, berpikir, berbicara, bergerak, dan mengontrol sistem imunitas.
Salah satu contohnya adalah super oxide dismutase (SOD), enzim antioksidan yang berperan melawan radikal bebas yang dapat merusak sel tubuh. Kualitas kerja enzim metabolisme didukung oleh enzim pencernaan. Tanpa enzim pencernaan, nutrisi penting yang terkandung dalam makanan tidak akan bisa diserap dan dimanfaatkan oleh tubuh. Kerjasama antara enzim metabolisme dan enzim pencernaan akan memberikan manfaat yang luar biasa bagi tubuh kita. (Nirmala edisi Juli 2008, “Obat Ajaib itu Bernama Enzim”).
Enzim pencernaan terdapat di sepanjang saluran pencernaan, mulai dari mulut, lambung, pankreas, usus halus, dan usus besar. Sejak makanan dikunyah di mulut, enzim ptialin yang terdapat dalam ludah langsung beraksi mencerna karbohidrat menjadi gula sederhana.
Di lambung, makanan akan dicerna lagi oleh enzim lipase yang mengurai lemak menjadi asam lemak, pepsin yang memecah protein menjadi asam amino, dan renin yang mencerna kasein (protein susu) menjadi bentuk yang lebih sederhana.
Dari lambung, makanan masuk ke usus halus, dimana komponen makanan akan dicerna kembali oleh enzim pencernaan yang diproduksi kelenjar pankreas, seperti enzim protease untuk merombak protein menjadi asam amino, amilase untuk mencerna karbohidrat menjadi glukosa dan lipase yang mengurai lemak menjadi asam lemak. Zat-zat makanan yang sudah dicerna oleh pasukan enzim tadi kemudian diserap oleh dinding usus untuk disalurkan ke seluruh tubuh.
Mengapa enzim bisa berkurang?
Normalnya, enzim-enzim di dalam tubuh sudah mempunyai jumlah dan masa hidup yang terbatas. Selain ditentukan oleh faktor genetik dan kesehatan kelenjar penghasil enzim, persediaan enzim akan semakin menipis dengan semakin bertambahnya usia.
Menurut Hiromi Sinya, MD, profesor dari Albert Einstein College of Medicine, Amerika, memasuki usia 40 tahun jumlah enzim dalam tubuh mulai berkurang. Inilah alasan mengapa berbagai keluhan penyakit mulai muncul di usia 40 tahun ke atas. Proses berkurangnya enzim ini ditandai dengan gangguan pada sistem metabolisme, berkurangnya fungsi organ, hingga penuaan pada sel tubuh.
Gaya hidup dan pola makan modern yang gemar mengkonsumsi makanan yang diproses dan tinggi lemak juga berakibat pada menurunnya kadar enzim di dalam tubuh. Apalagi banyaknya polusi udara yang meningkatkan jumlah radikal bebas di dalam tubuh. Karena itu, kita harus menghemat enzim yang ada dan menambahnya dari luar tubuh.
Lalu darimana kita bisa memperoleh enzim? Jawabannya adalah dari makanan (food enzyme), terutama dari buah, sayuran, dan serealia (grains) segar. Jumlah enzim dalam makanan sangat bervariasi, bahkan pada jenis makanan yang sama, tergantung pada lingkungan (kesuburan tanah) dan waktu panen.
Semakin segar makanan tersebut semakin banyak jumlah enzim yang dikandungnya. Karena itu menyantap makanan mentah dan segar sangat disarankan untuk memperoleh manfaat maksimal dari enzim makanan. (SA)