Meminum campuran air jeruk nipis hangat, di pagi hari sekitar 30 menit sebelum sarapan atau minum air lain, juga dapat membantu merangsang kantung empedu untuk melepaskan racun-racun yang tersimpan di dalamnya.
Sehatalami.co ~ Tentang asal usul tanaman jeruk nipis ini, penelusuran secara literatur antara lain menurut Ir. Rahmad Rukmana, MBA, MSc, dalam bukunya “Jeruk Nipis, Prospek Agribisnis, Budidaya dan Paska Panen” menyebutkan bahwa konon pada abad ke-11 sampai dengan abad ke -13, plasma nutfah jeruk nipis di bawa oleh orang-orang Arab ke Afrika Utara, dan Eropa. Dari sini, tanaman ini kemudian dibudidayakan di spanyol, Italia, Sisilia, dan Siprus.
Jeruk nipis juga dikembangkan di Kalifornia (AS), Kepulauan Hindia Barat, dan Argentina, dan masuk ke Brazil lewat orang-orang Portugis pada 1540-an. Namun ada juga yang menyebutkan bahwa jeruk nipis adalah tanaman khas Asia Tenggara atau berasal dari Burma, India sebelah utara, Himalaya, China, dan bahkan dari Malaysia.
Tidak ditemukan angka tahun secara persis, kapan tanaman jeruk nipis masuk ke Indonesia. Namun ada yang menyebut jika asal mula jeruk nipis masuk ke Indonesia dibawa oleh orang-orang dari Belanda.
Fakatanya, hampir di sebagian besar wilayah di Indonesia, mengenal tanaman jeruk nipis ini kendali memiliki penamaan yang berbeda seperti jeruk mipis ( sunda), jeruk pecel ( jawa), dan jeruk dhura ( Madura).
Dari segi sifat dan karakteristik tanaman, pohon jeruk nipis berbentuk perdu, rindang, rimbun, dan memiliki banyak percabangan disertai duri merata di cabang dan rantingnya.
Tinggi tanaman berkisar antara 150-350 cm dengan perakaran tanaman yang kuat, dalam, dan dapat tumbuh dengan baik pada semua jenis tanah.
Daunnya berbentuk bulat panjang, dan tumpul pada bagian ujung. Tangkai daun agak bersayap dengan permukaan daun bagian atas berwarna hijau tua mengkilap. Sedangkan bagian bawah berwarna hijau muda. (bersambung).