- Para ahli kesehatan menyarankan untuk mengkonsumsi minimal 5 porsi buah dan sayur setiap hari untuk menurunkan risiko penyakit degeneratif seperti kanker, penyakit jantung, diabetes, dan katarak.
- Sayangnya banyak orang yang kurang suka mengkonsumsi sayuran dan buah. Salah satu cara untuk melengkapi konsumsi sayur dan buah adalah dengan mengolahnya menjadi jus.
Sehatalami.co ~ Bagi Anda yang sibuk dan tidak sempat membuat jus sendiri, jus dalam kemasan yang praktis dan instan sering jadi pilihan. Beragam produk jus dalam kemasan dengan berbagai rasa yang beredar di pasaran, kadang memang membuat konsumen bingung untuk menentukan pilihan. Tapi, Anda juga harus waspada, jangan sampai salah memilih produk jus dalam kemasan.
Para ahli kesehatan menyarankan untuk mengkonsumsi minimal 5 porsi buah dan sayur setiap hari untuk menurunkan risiko penyakit degeneratif seperti kanker, penyakit jantung koroner, diabetes, dan katarak.
Sayangnya banyak orang yang kurang suka mengkonsumsi sayuran dan buah. Salah satu cara untuk melengkapi konsumsi sayur dan buah adalah dengan mengolahnya menjadi jus.
Untuk orang yang malas membuat jus, jus dalam kemasan memang praktis dan menawarkan pilihan rasa yang beragam. Dari sisi penampilan, baik warna jus dan kemasannya memang menggoda selera. Tapi, apakah jus dalam kemasan berkhasiat sama dengan jus segar?
Stephen Blauer, penulis buku The Juicing Book, mengingatkan untuk selalu jeli membaca label pada kemasan karena seringkali jus yang diberi embel-embel ‘alami’ ternyata tidak terbuat dari buah asli.
Selain itu, sudah menjadi praktik standar bagi produsen jus untuk menambahkan bahan aditif berupa pewarna, perasa, gula, garam, dan pengawet pada produk jus.
Menurut Sheah Rarback, ahli nutrisi dari American Dietetic Association, berdasarkan kandungan nutrisi serta bahan yang digunakan dalam pengolahannya, ada dua macam minuman buah dalam kemasan yaitu jus buah (fruit juice) dan minuman buah (fruit drink).