Dihubungkan dengan Diabetes Tipe 2
Selain itu, karena pada jus buah sebagian serat sudah dihilangkan, maka fruktosa pada jus buah diserap lebih cepat, sehingga dapat menimbulkan lonjakan gula darah yang tiba-tiba bisa menyebabkan pankreas melepaskan insulin untuk menstabilkannya. Jika hal ini berlangsung lama, mekanisme ini bisa saja aus dan meningkatkan risiko diabetes tipe 2.
Dilansir dari sain.kompas.com Rabu (2/2/19), pada 2013, para peneliti menganalisis data kesehatan dari 100.000 orang yang dikumpulkan antara 1986 dan 2009. Hasilnya, mereka menemukan bahwa konsumsi jus buah dikaitkan dengan peningkatan risiko diabetes tipe 2. Mereka menyimpulkan hal tersebut terjadi lantaran pada jus buah cairan melewati lambung ke usus lebih cepat dari padatan.
Bahkan karena kandungan nutrisi yang mirip dengan buah utuh, jus buah menyebabkan perubahan kadar glukosa dan insulin yang lebih cepat dan lebih besar.
Studi lain juga menemukan hubungan antara jus buah dan diabetes tipe 2. Temuan ini didapatkan setelah mengikuti diet dan status diabetes lebih dari 70.000 perawat selama 18 tahun. Para peneliti menjelaskan bahwa alasan yang mungkin untuk hal ini karena kurangnya komponen lain yang ditemukan dalam buah utuh, seperti serat.
Jus Sayur yang mengandung sayuran dapat memberikan lebih banyak nutrisi dan lebih sedikit gula daripada jus yang hanya terbuat dari buah. Meski begitu, jus sayur masih kekurangan serat yang berharga. Padahal, diet tinggi serat telah dikaitkan dengan risiko lebih rendah terkena penyakit jantung koroner, stroke, tekanan darah tinggi dan diabetes. (bersambung)