Memang seh, dalamĀ kondisi tertentu, stamina tubuh perlu dikembalikan secepat mungkin. Minuman berenergi dapat membantu. Tapi, bila dikomsumsi saat tidak dibutuhkan, dapat berakibat buruk. Jadi kapan, ya saat tepat mengonsumsi minuman berenergi?
Kelelahan? Kerja keras jelas dapat menimbulkan kelelahan. Cara terbaik mengatasi kelelahan karena bekerja keras, tentu yang bersifat alamiah seperti beristirahat, memilih menu makan dan minuman sehat yang mengandung vitamin, mineral dan protein yang dibutuhkan oleh tubuh, serta olahraga yang cukup dan teratur.
Tetapi sering karena kesibukan dalam bekerja, orangĀ merasa sulit untuk menerapkan gaya hidup sehat secara cara alamiah ini. Di lain pihak, stamina tubuh perlu dikembalikan bahkan ditingkatkan agar kita dapat terus aktif dan bekerja secara optimal setiap hari.
Nah, untuk mereka yang sibuk dan tidak memiliki waktu untuk istirahat cukup ini, dr. Samuel Oetoro, MS, dalam sebuah media konfrensi tentang kesehatan, mengatakan bahwa salah satu cara untuk mengatasi kelelahan berlebih adalah dengan mengonsumsi minuman energi yang mengandung zat-zat serta vitamin dan mineral yang diperlukan serta yang mudah diserap oleh tubuh.
Minuman berenergi memang dianggap dapat membantu menjaga kesehatan dan mengatasi kelelahan, mengembalikan serta meningkatkan stamina tubuh. Selain itu, jika mengandung stimulant yang aman juga dapat membantu meningkatkan konsentrasi dan fokus pada seseorang.
Bahan Pangan Penghasil Energi
Bahan pangan yang berfungsi sebagai penghasil energi adalah karbohidrat dan lemak (lipid). Sedangkan protein, pada dasarnya tidak dipakai sebagai sumber bahan bakar, kecuali jika asupannya berlebih. Komposisi bahan pangan untuk memasok bahan bakar yang baik, terdiri dari: karbohidrat 50%, lipid 30% dan protein 20%.
Namun untuk memproduksi energi, bukan hanya tiga komponen tersebut yang diperlukan sebagai bahan bakarnya, tetapi juga sistem hormon yang berfungsi sebagai pengendali reaksi dan sistem enzim yang bertindak sebagai pelaksana reaksi. Selain itu, vitamin dan mineral dalam jumlah sedikit, antara lain yaitu tiamin (B1), riboflavin (B2), niasin (B3), dan asam pantotenat (B5). juga diperlukan untuk membantu kerja enzim.
Kandungan Utama Minuman Berenergi
Secara umum, komponen utama minuman berenergi adalah kafein, asam amino seperti taurin, vitamin B kompleks, herbal peningkat stamina, serta mineral. Efek kafein adalah sebagai perangsang sistem saraf pusat, jantung dan pernapasan. Efek lainnya bekerja dengan mengendurkan otot halus, merangsang otot jantung dan merangsang diuresis (aliran urin berlebih).
Kafein diserap secara sempurna dalam sistem pencernaan selama 30-60 menit. Maksimum efek yang terjadi di otak, akan muncul dalam dua jam. Dengan begitu kafein tidak berefek segera. Tidak seperti stimulan sistem saraf lainnya, kafein sangat cepat dihapus dari otak.
Sementara itu, dalam metabolisme tubuh taurin memiliki dua peran. Yaitu sebagai penghambat neurotransmiter dan sebagai bagian dari pelarut asam empedu. Konjugasi taurin dengan asam empedu, memberikan efek signifikan untuk melarutkan kolesterol dan meningkatkan pengeluarannya (ekskresi).
Kombinasi taurin dan kafein dalam minuman energi, akan merangsang sistem saraf pusat untuk menghasilkan energi (memicu reaksi katabolisme) di otot. Mekanismenya melalui pengaktifan kerja saraf, yang menghasilkan percepatan denyut jantung untuk memompa darah dan oksigen, sembari merangsang peningkatan kadar gula darah. Melihat kerja taurin dan kafein, tampak bahwa keduanya berfungsi sebagai perangsang (stimulan) pembentukan energi.
Vitamin yang populer pada minuman berenergi, adalah vitamin B1 (thiamin) yang berfungsi membantu kerja ezim (sebagai koenzim). Vitamin ini penting dalam metabolisme tubuh sebagai penghasil energi dari karbohidrat, lemak dan protein, mengatur sirkulasi darah dan fungsi darah serta memelihara fungsi saraf.
Vitamin B3 (niasin, asam nikotinat) berhubungan dengan aktivitas saraf dan sebagai koenzim dari NAD dan NADP, yang berperan dalam reaksi metabolisme karbohidrat, lemak dan protein. Vitamin B5 (asam pantotenat) berperan dalam sistem imun dan proses pencernaan. Vitamin B5 berperan sebagai koenzim A, yang terlibat dalam metabolisme karbohidrat, lemak, protein dan khususnya produksi energi. Vitamin B5 juga berperan dalam produksi hormon adrenalin dan sel-sel darah merah.
Sementera vitamin B6 (piridoksin), berperan dalam pembentukan protein tubuh, sel-sel darah merah, prostaglandin dan senyawa struktural, yang berfungsi sebagai transmiter kimia pada sistem saraf. Selain itu, juga berperan sebagai koenzim dan terlibat dalam metabolisme asam amino, karbohidrat, lemak dan protein dan berperan dalam sistem imun.
Sedangkan vitamin B12 (sianokobalamin), berperan dalam mengatur pembentukan sel darah merah, memelihara sistem saraf, sintesa DNA, mengubah karbohidrat lemak dan protein menjadi energi.
Yang Perlu Diperhatikan Jika harus Konsumsi Minuman Berenergi
Jika dikonsumsi sesuai dengan aturan pakai dan keterangan-keterangan yang tercantum pada etiket, baik untuk penggunaan jangka panjang maupun jangka pendek, minuman berenergi aman dikonsumsi dan tidak akan membahayakan peminumnya. Yang sering terjadi adalah salah kaprah dalam penggunaannya. Masih banyak yang menanggap minuman berenergi sebagai makanan-minuman pada umumnya. Padahal, produk minuman energi sering berisi zat-zat yang biasa terdapat dalam obat-obatan, meski dalam kadar yang sedikit.
Untuk keamanan konsumsi, yang perlu diperhatikan adalah kandungan zat tambahan, khususnya zat pemanis dan takaran dosisnya, terutama jika mengandung kafein. Minuman energi yang mengandung kafein, tidak boleh dikonsumsi lebih dari 3 kali sehari, dengan kadar maksimal kafein pertakaran 50 mg. Sebab konsumsi kafein berlebih dapat menimbulkan efek samping seperti rasa mengantuk, peningkatan denyut jantung, menaikkan tekanan darah, menaikkan aliran darah ke otot, dan dapat memperberat kerja ginjal.
Studi yang dimuat jurnal General Dentistry menunjukkan, minuman berenergi berdampak negatif pada gigi. Minuman ini tidak hanya memiliki tingkat keasaman (pH) yang dapat merusak gigi. Namun kemampuan minuman dalam menetralisir asam, juga dapat menimbulkan efek negatif pada gigi. Akibatnya, kualitas gigi memburuk dan dapat berujung pada tanggalnya gigi. (SA)