Biji ketumbar merupakan bumbu andalan di dapur. Daunnya yang cantik pun kerap digunakan sebagai garnis atau pelengkap salad. Ternyata herba imut ini juga bermanfaat sebagai obat dan afrodisiak.
Sehatalami.co ~ Apa jadinya jika tempe bacem, empal gepuk, ayam goreng, rawon, atau gudeg dimasak tanpa ketumbar? Rasanya dijamin hambar. Kendati biji ketumbar kecil-kecil – berdiameter 1-2 mm – sebagai penyedap dan penambah aroma masakan, kontribusinya sungguh besar. Sementara sebagai “agen rahasia”, diam-diam ia juga dapat membunuh bakteri.
Dari beberapa penelitian diketahui bahwa ketumbar yang bijinya imut-imut ini bukan bumbu dapur biasa, melainkan obat alami yang dapat menggempur berbagai penyakit bahkan dapat mendongkrak keperkasaan.
Dalam kuliner Barat, coriander merujuk pada biji-bijinya, sementara daunnya disebut cilantro. Nama cilantro diadopsi dari Meksiko. Hampir semua kuliner Asia Tenggara senang memakai biji maupun daun ketumbar. Hanya Indonesia yang lebih sering memakai bijinya daripada daunnya karena dianggap berbau sangit seperti kutu busuk. Karena diperkenalkan oleh kuliner Cina, di Indonesia daun ketumbar lebih dikenal dengan nama wansui (bahasa Hokkian).
Tanaman semak semusim
Tampil dengan nama Latin yang gagah, Coriandrum sativum L., ketumbar merupakan jenis tumbuhan setahun atau annual herb, artinya setelah selesai berbunga dan berbenih, ia akan mati. Biasanya ketumbar ditanam di kebun-kebun, di dataran rendah dan pegunungan.
Tinggi tanaman sekitar satu meter dari tanah, batangnya berkayu lunak, beralur, berongga, dan berwarna hijau. Ada bunganya – berwarna putih dan pink – tapi yang dimanfaatkan sebagai bumbu maupun herba adalah daunnya yang majemuk dengan tepiannya bergerigi dan bijinya yang tersembunyi dalam buahnya. (bersambung).