Penelitian ilmiah tentang rahasia sirsak
Penelitian ilmiah pertama kali dilakukan oleh National Cancer Institute pada tahun 1976, yang membuktikan bahwa ekstrak daun dan batang tanaman sirsak mampu menyerang dan menghancurkan sel-sel kanker secara efektif. Sayangnya hasil penelitian ini hanya untuk kepentingan intern dan tidak dipublikasikan.
Penelitian terbaru yang dilakukan di Catholic University of South Korea, Korea Selatan, menunjukkan bahwa dua senyawa kimia yang terkandung dalam ekstrak biji sirsak mampu membunuh dan menghambat pertumbuhan sel kanker payudara dan kolon secara lebih selektif dibanding Adriamycin – obat yang biasa digunakan dalam kemoterapi.
Tidak seperti obat terapi kemo yang menyerang sel kanker maupun sel sehat (misalnya lambung dan rambut), ekstrak sirsak memilih target secara selektif, hanya membunuh sel-sel kanker dan sama sekali tidak menyentuh sel-sel sehat.
Karenanya ekstrak sirsak tidak menimbulkan efek samping yang biasa terjadi setelah kemoterapi seperti rasa mual, berat badan turun, dan rambut rontok. Pasien juga merasa lebih kuat dan sehat selama proses penyembuhan. Selain itu, juga melindungi sistem kekebalan tubuh dan mencegah infeksi yang mematikan.
Ini didukung dengan penelitian lainnya yang dipublikasikan dalam Journal of Natural Products, yang melaporkan bahwa salah satu senyawa kimia dalam sirsak mampu membunuh sel kanker kolon dengan efek 10.000 kali dibanding Adriamycin.
Selain itu, penelitian di Purdue University bekerja sama dengan National Cancer Institute, membuktikan bahwa ekstrak daun sirsak mampu menghancurkan sel kanker secara efektif terutama sel kanker prostat, pankreas, dan paru-paru.
Penelitian yang telah dilakukan memang hanya terbatas pada tingkatan sel, lalu bagaimana efeknya pada manusia? Untuk menjawabnya, Health Sciences Institute bekerjasama dengan Raintree Nutrition, memproduksi suplemen N-Tense yang mengandung 50 persen ekstrak sirsak, untuk menguji efek antikanker sirsak terhadap manusia.
Daryl S., seorang pegawai perusahaan teknologi di Texas, mencoba mencari alternatif pengobatan kanker prostat yang dideritanya. Berdasarkan pemeriksaan sonogram dan biopsi, Daryl didiagnosa memiliki lebih dari 20 tumor di prostatnya.
Dokter merekomendasikan Daryl untuk dioperasi, tapi ia menolaknya. Kemudian Daryl setuju untuk menjalani terapi hormon dan mengkonsumsi suplemen N-Tense. Hasilnya, setelah 2 bulan kadar PSA (Prostate-Specific Antigen) Daryl menurun dari 4,1 menjadi 0,0. Sonogram dan tes sinar gamma menunjukkan bahwa tumor dalam prostatnya telah menghilang.
Saat ini suplemen N-Tense memang belum diproduksi dan tersebar luas, sehingga agak sulit untuk memperolehnya. Tapi, tidak ada salahnya jika Anda mulai melirik sirsak untuk dikonsumsi segar atau diolah menjadi jus. Nikmatnya dapat, sehatnya juga dapat.(SA)