Biji kacang hijau matang dihancurkan menjadi isian onde-onde, bakpau, dan gandasturi. Tepungnya di pasaran disebut tepung hunkwe yang digunakan dalam pembuatan kue dan puding karena cenderung membentuk gel.
Kecambah kacang hijau menjadi sayuran taoge yang umum dikonsumsi di kawasan ASIA Timur dan Tenggara. Bisa langsung direbus dijadikan berbagai menu makanan. Dan tidak kalah dengan biji kacang hijau, taoge pun mempunyai nilai gizi tinggi dan bermanfaat mencegah berbagai macam penyakit.
Kandungan nutrisi dan gizi. Kandungan zat gizi kacang hijau sesungguhnya sangat beragam, tergantung pada varitas, faktor genetik, iklim, dan kondisi lingkungan. Komponen terbesar biji kacang hijau adalah karbohidrat yang meliputi 55 pesen, terdiri dari pati, gula, dan serat.
Pati kacang huijau mempunyai daya cerna yang sangat tinggi, yaitu 99,8 persen, sehingga baik sekali untuk bayi dan balita yang pencernaannya belum sempurna. Itulah sebabnya bubur kacang hijau seriung diberikan di Posyandu dan Taman Kanak-kanak.
Kandungan gizi lainnya adalah protein. Kacang hijau mengandung 20 – 25 persen protein dengan daya cerna 77 persen. Daya cerna protein nabati dari kacang hijau tidak terlalu tinggi disebabkan adanya zat antigizi, antara lain antitripsin dan tanin (polifenol). Untuk meningkatkan daya cerna protein nabati tersebut, kacang hijau harus dimasak terlebih dulu.
Tidak hanya itu, protein kacang hijau juga kaya akan asam amino leusin, arginin, asoleusin, valin, dan lisin. Meskipun kandungan asam amino metionin dan sistein tidak terlalu tinggi, namun di antara jenis kacang-kacangan lainnya, kadar metionin dan sistein kacang hijau masih cukup tinggi.
Keistimewaan lain kacang hijau, memiliki kandungan lemak yang rendah, yaitu 1 – 1,2 persen saja. Ini menguntungkan, karena kacang hijau dapat disimpan lama dan sebagai makanan tidak mudah tengik. Selain itu juga dapat menjadi altenatif program diet untuk menurunkan berat badan.
Lemak kacang hijau sebagian besar terdiri dari lemak tak jenuh oleat (20,8 persen), linoleat (16,3 persen), dan linolenat (37,5 persen). Linoleat dan linolenat merupakan asam lemak esensial yang sangat dibutuhkan tubuh untuk pertumbuhan dan perkembangan bayi dan balita. (bersambung).