Beberapa penelitian mengungkapkan bahwa buah dan sayuran yang lebih kecil ukurannya lebih tinggi kandangan gizinya ketimbang yang berukuran besar. Sementara itu supermarket maupun pasar tradisional dibanjiri buah dan sayuran yang menggiurkan karena berukuran jumbo. Jadi… pilih yang mana?
Sehatalami.co ~ Siapa yang tidak tergoda dan memilih buah dan sayuran yang lebih besar saat belanja di gerai sayuran supermarket. Pastinya Anda lebih melihat tomat atau wortel yang supersize, montok, mulus, dan mengkilat warnanya. Apalagi jika di sebelahnya ada wortel yang kecil, kerempeng, kusam, dan amburadul bentuknya. Jika Anda memilih yang lebih besar, lebih cantik, itu normal-normal saja bukhan?
Namun kini para ahli menganjurkan kita untuk tidak terlalu terpukau oleh ukuran besar demi asupan gizi yang lebih bermutu. Ada apa ini?
Perlu diketahui, selain vitamin dan mineral, tanaman mengandung fitokimia jenis flavonoid. Termasuk dalam kelompok flavonoid ini adalah anthocyanin yang ditandai oleh pigmen gelap, seperti yang terdapat dalam anggur merah dan buah delima.
Contoh lainnya adalah karotenoid dalam sayuran berwarna jingga, lycopene dalam tomat dan flavonoid yang terkandung dalam dark chocolate dan teh hijau. Secondary phytochemicals atau fitokimia sekunder ini sangat berguna bagi tanaman – dan juga manusia – karena membuat tanaman tahan terhadap stres.
Begitu ampuhnya flavonoid, sekali pukul tiga musuh langsung k.o. Sebagai antioksidan, flavonoid gesit melacak radikal bebas dan menetralkan daya rusak selnya. Ia juga berfungsi sebagai anti inflamasi untuk menggempur proses penuaan, serta memperbaiki fungsi otak dan pembuluh darah jantung. Masih ada lagi, flavonoid tangkas menghentikan laju kanker.
Ahli tanaman Mary Ann Lila dari University of Illinois secara khusus meneliti fitokimia and senyawa bioaktif buah berry. “Mereka lain dari yang lain,” ia beralasan. Bersama James A. Joseph, seorang ahli saraf pada Human Nutrition Research Center, Tufts University, mereka membuktikan bahwa dalam percobaan dengan hewan, flavonoid buah berry bisa menembus rintangan/pemisah (barrier) dalam darah otak untuk memperbaiki fungsi otak dan bahkan memulai pertumbuhan saraf baru. Flavonoid meningkatkan pembentukan neuron dan memperlancar komunikasi antar sel di pusat memori. (bersambung).