Penelitan melaporkan adanya temuan yang menyatakan adanya manfaat lain pada temulawak untuk membantu pengobatan berbagai macam penyakit seperti radang hati (hepatitis), radang kantung empedu, radang saluran pencernaan (gastritis), rematik, dan jerawat.
Manfaat dan khasiat temulawak yang paling umum diketahui adalah sebagai obat tradisional untuk penambah nafsu makan bagi anak-anak. Selain itu tumbuhan yang memiliki nama latin Curcuma xanthorrhiza Roxb ini juga dikenal luas sebagai pelancar air susu ibu (ASI).
Diketahui, kurkuminoid, salah satu senyawa utama pada temulawak, adalah merupakan salah satu minyak esensial yang memiliki aktivitas antioksidan dan antiinflamasi (antiperadangan). Selain itu, efek samping temulawak sangat kecil dibanding obat-obat antiperadangan yang umum diberikan untuk rematik, pembengkakan disertai nyeri, nyeri otot, dan luka sayatan operasi. Tidak hanya itu, sebagai pelindung hati (hepatoprotektor), kurkuminoid juga terbukti signifikan melawan senyawa beracun yang dapat merusak sel hati.
Temulawak, Berkhasiat sebagai Antikolesterol
Penelitian juga mengungkapkan kurkuminoid berkhasiat sebagai antibakteri, antikolesterol, antikarsinogenik, antiplatelet agregasi (pembekuan darah yang bisa menyebabkan stroke). Kurkumin, salah satu komponen dalam kurkuminoid, memiliki aktivitas imunomodulator atau dapat meningkatkan daya tahan tubuh terhadap serangan penyakit. Kandungan penting lainnya adalah xanthorrhizol, minyak asiri yang juga berkhasiat antikanker, khususnya kanker payudara.
(Baca : Masuk Angin dan Obatnya : Dari Kerokan Sampai Minum Jamu)
Badan Pengawasan Obat dan Makanan sudah menggolongkan manfaat temulawak ke dalam tujuh bagian, yaitu memperbaiki nafsu makan, memperbaiki fungsi pencernaan, memelihara kesehatan fungsi hati, mengurangi nyeri sendi dan tulang, menurunkan lemak darah, antioksidan, dan membantu memelihara kesehatan, serta menghambat penggumpalan darah.
Pemanfaatan Temulawak
Masyarakat di Indonesia, umumnya mengonsumsi temulawak dalam bentuk minuman atau suplemen. Namun, banyak juga yang memanfaatkannya sebagai obat alami untuk menjaga dan mengobati gangguan macam penyakit.
Sebagai contoh, untuk mengatasi penyakit radang hati, ambil 10-15 g rimpang temulawak segar, cuci bersih, kupas kulitnya, parut halus dan peras, ambil airnya lalu tambahkan 1 gelas air panas. Untuk mengurangi rasa pahit, dapat ditambahkan gula jawa secukupnya. Minum seduhan ini dua kali sehari.
Menurut penelitian sudah dibuktikan bahwa meminum ramuan temulawak tidak membahayakan kesehatan dan tidak memiliki efek racun, sehingga tidak membahayakan bagi kesehatan jika diminum sesuai aturan.
Manfaat praktis temulawak
Agar dapat mengambil manfaat secara praktis, atau untuk sediaan di dalam rumah, temulawak dapat dikeringkan dan disimpan untuk dipakai saat dibutuhkana. Caranya, iris tipis-tipis sebelum dikeringkan, rajang halus setelah kering, lalu simpan dalam wadah kedap udara agar tahan lama.
Untuk mengeringkan, cukup dengan menganing-anginkan saja, dan tidak perlu dijemur diterik sinar matahari atau dioven, sebab panas yang berlebih bisa merusak senyawa khasiat pada temulawak. Untuk temulawak kering, dosis pemakaian cukup dengan 1 sendok makan.
Namun demikian, karena kurkuminoid memiliki efek mengencerkan darah, temulawak sebaiknya tidak dikonsumsi bersama obat antipengentalan darah atau antiplatelet. Selain itu, temulawak tidak dianjurkan dikonsumsi jika sedang mengonsumsi obat antinyeri non-steroidal.
Saat ini, temulawak juga telah banyak diolah dalam kemasan siap saji dan bisa ddiperoleh dalam berbagai suplemen dalam bentuk kapsul, ekstrak cair, atau minuman kesehatan instan. (SA)