Daun katuk selain dikenal sebagai sayuran pelancar air susu ibu ( ASI), juga dikenal luas sebagai obat tradisional untuk borok, bisul, demam, dan darah kotor.
Sehatalami.co. Daun katuk. Tanaman ini merupakan tumbuhan sayuran yang banyak terdapat di kawasan Asia Tenggara seperti Cina, India, Vietnam, Malaysia, dan Indonesia. Tumbuhan ini dikenal dalam beberapa bahasa dengan nama mani cai (Tionghoa) , cekur manis (bahasa Melayu) dan rau ngót (bahasa Vietnam).
Khasiat daun katuk atau tanaman dengan nama latin Sauropus adrogynus sebagai sayuran pelancar air susu ibu ( ASI) sudah dikenal lama. Tidak hanya itu, daun katuk juga dikenal luas sebagai obat tradisional untuk borok, bisul, demam, dan darah kotor.
Daun katuk terlihat seperti tanaman semak dengan tinggi batang dua sampai tiga meter, tumbuh di dataran rendah hingga 1.300 di atas permukaan laut.
Daun kecil, berwarna hijau gelap dengan panjang lima sampai enam cm. Bunganya berwarna merah gelap atau kuning dengan bercak merah gelap dan berbunga sepanjang tahun.
Secara umum, daun katuk merupakan sayuran minor yang dikenal memiliki khasiat memperlancar aliran air susu ibu (ASI). Selain melancarkan ASI, daun katuk ternyata juga memiliki khasiat meningkatkan mutu dan jumlah sperma, termasuk membangkitkan vitalitas seksual pada pria.
Untuk alasan kepraktisan daun katuk juga sudah diproduksi sebagai sediaan fitofarmaka untuk melancarkan ASI dalam bentuk ekstrak. Sejak beberapa tahun ini, sekitar sepuluh produk pelancar ASI yang mengandung ekstrak daun katuk juga telah beredar di Indonesia.
Ini bisa dimengerti sebab daun katuk memiliki cukup banyak nutrisi termasuk kalori, protein, karbohidrat, vitamin K, betakaroten, vitamin B dan C. juga mengandung sejumlah mineral seperti kalsium, besi, kalium, fosfor, dan magnesium.
Kandungan betakroten dalam daun katuk, bahkan yang tertinggi di antara semua jenis sayuran daun hijau.
Kandungan besi daun katuk lebih unggul dari daun pepaya
Kita tahu, makin pekat warna hijaunya, makin tinggi kadar betakrotennya. Kandungan besi daun katuk juga lebih unggul dibandingkan dengan kandungan besi pada daun pepaya dan daun singkong.
Sementara, kandungan kalori, protein, dan karbohidratnya juga hampir setara dengan daun pepaya dan daun singkong. Kandungan vitamin C pada daun katuk bahkan jauh lebih tinggi daripada jeruk ataupun jambu biji. Daun katuk juga tinggi serat sehingga berguna untuk mencegah sembelit dan menyembuhkan wasir.
Tidak hanya itu, daun katuk kaya memiliki senyawa fitokimia yang berkhasiat obat termasuk senyawa asam seskuiterna yang berperan melancarkan ASI.
Para ahli nutrisi bahkan mengonfirmasikan bahwa di dalam tubuh laki-laki, senyawa aktif dalam daun katuk dapat membantu meningkatkan mutu dan jumlah sperma, termasuk membangkitkan vitalitas seksual. (SA)