Bunga kenanga mengandung senyawa aktif monoterpene, alfabetapinen, sesquiterpene, fenol, ether, dan masih banyak lagi. Kandungan tersebut membuat kenanga memiliki efek farmakologis sebagai antidiabetes, antikejang, tonikum, penenang, penurun tekanan darah, juga afrodisiak.
Sehatalami.co ~ Dalam dunia aromaterapi, kenanga memang dikenal dengan nama ylang-ylang. Secara etimologis, nama ylang-ylang diambil dari bahasa Tagalog, Filipina, yang artinya kurang lebih “samar-samar”. Diduga, penamaannya itu berkaitan dengan aroma bunga kenanga yang harumnya lembut, tidak terlalu tajam.
Sebenarnya, kenanga (Cananga odorata) merupakan istilah bagi sejenis bunga sekaligus tanamannya. Para ilmuwan menggolongkan kenanga menjadi dua jenis, yaitu macrophylla yang dikenal sebagai kenanga biasa, dan genuina yang dikenal sebagai kenanga Filipina atau ylang-ylang.
Kenanga jenis macrophylla tumbuh dengan cepat hingga lebih dari 5 meter per tahun, dan tingginya mampu mencapai 12 meter. Batang pohonnya lurus, kayunya keras, cocok untuk bahan peredam suara (akustik). Tanaman ini memerlukan sinar matahari yang cukup dan lebih menyukai tanah yang memiliki kandungan asam di dalam habitat aslinya di dalam hutan tadah hujan.
Daunnya panjang, halus dan berkilau. Bunganya berwarna hijau kekuningan. Bentuknya mirip bintang laut namun lebih keriting. Sedangkan ylang-ylang memiliki penampilan dan karakter yang sama. Bedanya, ukuran ylang-ylang lebih pendek. Sebagai tanaman perdu yang biasa ditanam di halaman rumah, tingginya berkisar 1 hingga 3 meter.
Mengapa berkhasiat
Di beberapa daerah, secara tradisional bunga kenanga dimanfaatkan sebagai penangkal nyamuk. Caranya, beberapa kuntum bunga kenanga diremas-remas hingga halus, lalu airnya dioleskan pada kulit. Bunga kenanga segar juga sering diseduh bersama air panas, untuk diminum airnya. Konon, air kenanga tersebut bermanfaat untuk menambah stamina dan menjaga kesehatan. (bersambung).