Daun, bunga, rimpang, akar, apa saja bisa dibuat teh herba. Hanya dengan sedikit panduan, Anda pun bisa meracik sendiri.
Sehatalami.co ~ Karena terkenal enak dan berkhasiat, belakangan teh herba menjamur di mana-mana. Beberapa kafe bahkan dengan percaya diri menyajikan secangkir teh herba diiringi alunan musik dan suasana romantis. Dalam bentuk mentah, Anda juga bisa menemukan teh herba dalam kemasan di supermarket, apotek, maupun online melalui internet.
Sayangnya, harga teh herba yang dijual di luar sana umumnya terbilang mahal, karena banyak yang masih impor. Padahal, untuk mendapat khasiat yang sama Anda juga bisa membuatnya sendiri. Herba-herba impor bisa diganti dengan herba lokal yang lebih murah, mudah didapat, namun sama khasiatnya.
Teh tanpa daun teh
Selama ini teh selalu identik dengan seduhan daun teh. Anda mengenalnya dalam jenis teh hitam, teh oolong, dan teh hijau. Sebenarnya jenis-jenis teh tersebut digolongkan berdasarkan proses fermentasinya.
Teh hitam adalah teh yang dalam pengolahannya mengalami fermentasi sempurna (fully fermented). Sedangkan teh oolong hanya mengalami setengah dari proses fermentasi. Sementara itu, teh hijau dibuat tanpa melalui proses fermentasi.
Berdasarkan cara pembuatannya tersebut, teh herba termasuk jenis teh hijau. Namun meskipun disebut teh, bahan teh herba tidak menggunakan daun teh (Camellia sinensis), melainkan akar, rimpang, batang, bunga, biji, atau daun tanaman berkhasiat obat.
Bahan-bahan tersebut menyimpan banyak senyawa aktif. Menariknya, zat-zat berkhasiat itu mudah hilang melalui proses fermentasi. Oleh sebab itu, bahan-bahan teh herba langsung dimanfaatkan dalam bentuk segar, atau setelah dikeringkan dengan bantuan sinar matahari.
Menyeimbangkan energi
Pada awalnya, teh herba hanya dimanfaatkan untuk mengobati penyakit. Hal ini disebabkan, menyeduh dan merebus herba merupakan cara yang paling efektif untuk mengeluarkan zat-zat aktif yang terkandung di dalam tanaman obat. Oleh sebab itu, sejak berabad-abad yang lalu teh herba menjadi bagian dalam sistem pengobatan di dunia, terutama Ayurveda dan Traditional Chinese Medicine (TCM).
Menurut prinsip sistem pengobatan TCM, khasiat yang terdapat dalam teh herba bekerja dengan cara menyeimbangkan yin (energi dingin) dan yang (energi panas) di dalam tubuh. Keseimbangan yin dan yang inilah yang mempengaruhi perilaku, mood, konsentrasi, serta sistem kekebalan.
Berdasarkan cara kerjanya tersebut, kini teh herba tidak hanya dimanfaatkan untuk mengobati penyakit, tapi juga untuk mempertahankan imunitas dan mendukung aktivitas sehari-hari. Teh herba yang bebas dikonsumsi umumnya bersifat stimulan, menambah gairah, stamina, dan bersifat menenangkan (sedative).
Ada banyak cara
Nah, teh herba yang bebas dikonsumsi inilah yang menjadi topik obrolan kali ini. Untuk mendapatkan teh yang nikmat tanpa mengurangi khasiatnya, bahan pembuat teh herba diseduh melalui beberapa cara.
Herba yang berupa bunga, daun, atau biji pada umumnya mengandung minyak esensial yang mudah hilang bila terlalu lama dipanaskan. Oleh sebab itu, jika memanfaatkan herba dalam bentuk tersebut, sebaiknya hanya diseduh menggunakan air panas. Metode pembuatan teh dengan cara menyeduh ini disebut infusion.
Membuat teh herba yang bahannya berupa bunga atau daun juga bisa dilakukan dengan metode poci. Caranya, panaskan dulu poci kaca dengan mengisi air panas hingga penuh, biarkan beberapa lama. Langkah ini bertujuan memanaskan poci. Setelah terasa panas, kosongkan poci kembali. Masukkan bunga atau daun, kemudian tuangi air panas. Tutup dan diamkan selama 10 menit sebelum disajikan.
Jika herba yang akan dimanfaatkan berupa akar yang keras, metode seduhan tersebut tidak bisa digunakan. Agar zat-zat aktif yang terkandung di dalamnya bisa benar-benar “keluar”, akar-akaran harus direbus menggunakan api kecil selama sekitar 20 menit. Cara ini dikenal dengan metode decoction.
Selain direbus, cara lain mendapatkan kandungan herba adalah menggunakan metode overnight jar. Pada cara ini, Anda memerlukan stoples untuk menyeduh teh. Tuangkan air panas ke dalam stoples, kemudian tutup selama satu jam untuk bentuk biji-bijian, dua jam untuk bunga-bungaan, empat jam untuk dedaunan, dan semalam suntuk untuk akar-akaran. Saring airnya sebelum disajikan.
Perhatikan cara membuatnya
Agar efektivitasnya tetap terjaga, sebaiknya Anda juga memperhatikan proses membuatnya. Untuk menghindari terjadinya reaksi antara zat aktif herba dengan zat kimia, sebaiknya Anda tidak menggunakan air PAM. Anda bisa memanfaatkan air dalam kemasan dengan suhu sekitar 80˚C. Selain itu, jangan menyeduh teh dengan poci plastik atau wadah berbahan aluminium. Sebaiknya gunakan poci berbahan kaca, stainless steel, keramik, atau tanah liat. Bahan-bahan tersebut dapat mengurangi risiko kontaminasi zat aktif di dalam teh dengan poci.
Jika Anda menggunakan herba segar, pilih tanaman yang tumbuh di tempat yang baik seperti di pekarangan atau kebun, bukan di pinggir jalan yang sarat polusi. Lebih baik lagi jika Anda bisa mendapatkan herba segar yang organik. Sebelum menyeduh, jangan lupa mencucinya sampai bersih.
Boleh-boleh saja kalau Anda ingin bereksperimen membuat teh menggunakan beberapa herba sekaligus. Untuk ini, sebaiknya herba yang Anda pilih merupakan herba yang sudah terbukti aman dikonsumsi, biasanya berupa bumbu (pala, kunyit, kayu manis, dan lain sebagainya) atau dikenal sebagai bahan makanan (daun mint, pegagan, dan lain sebagainya). Namun jika Anda sedang menderita penyakit tertentu, sebaiknya berkonsultasilah kepada herbalis atau dokter pemerhati herba terlebih dahulu.
Herba mana yang Anda perlukan?
Ada banyak herba yang bisa dikonsumsi kapan saja. Herba-herba di bawah ini adalah beberapa di antaranya. Gunakan sesuai dosis umum. Batasi konsumsi maksimal 5 gelas dalam sehari.
- Menenangkan pikiran dan merilekskan tubuh. Misalnya krisan, daun mint, kayu manis, pala, chamomile, atau lavender.
- Membersihkan racun dan memperlancar peredaran darah. Misalnya cengkih atau akar peterseli.
- Meningkatkan stamina dan menyeimbangkan energi vital. Misalnya jahe, daun mint, atau sereh.
- Meningkatkan gairah dan fungsi seksual. Misalnya cengkih, jahe merah, pala, atau kayumanis.
- Menambah konsentrasi dan daya ingat. Misalnya pegagan atau ginseng. (SA)