Cara yang dapat dilakukan untuk menurunkan hipertensi Anda adalah melakukan intervensi gaya hidup.
Sehatalami.co ~ Menderita hipertensi? Anda tidak sendirian. Apalagi saat ini standar ukuran untuk hipertensi cenderung berubah. Perlu diketahui bahwa definisi tekanan darah tinggi menurut American Heart Association dan American College of Cardiology, kini menjadi 130/80 dari sebelum 140/90 milimeter air raksa (mm Hg).
Dengan patokan yang baru ini, maka akan semakin banyak dari kita yang berada dalam kelompok kriteria penderita hipertensi stadium 1.
Jika tekanan darah Anda berada dalam kisaran 130/80 mm Hg, Anda disarankan untuk berusaha menurunkan tekanan darah untuk membantu melindungi Anda dari serangan jantung, stroke, penyakit ginjal, penyakit mata, dan bahkan penurunan kognitif.
Cara yang dapat dilakukan untuk menurunkan hipertensi Anda adalah melakukan intervensi gaya hidup. “Sudah didokumentasikan secara ilmiah dengan baik bahwa perubahan gaya hidup dapat menurunkan tekanan darah sebaik pil, dan kadang-kadang bahkan lebih,” kata Dr. Naomi Fisher, Direktur Layanan Hipertensi dan Inovasi Hipertensi di Divisi Endokrinologi, Diabetes, dan Hipertensi Rumah Sakit Brigham dan Wanita, di Harvard Medical School.
Kumis kucing, herba untuk hipertensi
Meski begitu, ad acara lain dalam menurunkan hipertensi. Yaitu dengan memanfaatkan tanaman herba kumis kucing (Orthosiphon stamineus Benth). Herba yang satu ini memiliki ciri utama sebagai tanaman terna, tegak, dan dapat tumbuh hingga 2 meter.
Kita semua tentu sudah mengenalnya sebagai tanaman hias di teras atau depan rumah kita. Namun siapa tahu, ternyata juga telah terbukti menyimpan khasiat untuk kesehatan
Tanaman ini dinamakan kumis kucing karena ukuran benangsari lebih panjang dari mahkota bunga sehingga menyerupai bentuk kumis kucing. Tanaman yang memiliki nama latin Orthosipon stamineus (BI.) Miq ini termasuk tumbuhan yang banyak dijumpai di deerah yang bersuhu sedang, termasuk di Indonesia.
Di Tanah Air, tanaman kumis kucing diketahui memiliki tiga varietas, yaitu: Kumis kucing berbunga biru Kumis kucing berbunga putih Kumis kucing berbunga putih tetapi tulang daun dan tangkai bungka cokelat kemerahan Meski identitas tanaman kumis kucing terletak pada bagian bunga, tapi bagian daunnyalah yang selama ini kerap dimanfaatkan sebagai bahan obat-obatan.
Untuk memperoleh manfaat kumis kucing, daun biasanya akan dikeringkan terlebih dahulu kemudian diolah menjadi semacam teh kering atau bisa juga dibuat ekstrak unuk dimasukkan ke dalam kapsul.
Manfaat kesehatan kumis kucing Melansir Buku 100 Top Tanaman Obat Indonesia yang diterbitkan Balai Penelitian dan Pengembangan Tanaman Obat dan Obat Tradisional (B2P2TOOT) Balitbangkes Kemenkes pada 2011, herba tanaman kumis kucing mengandung senyawa kimia atau zat yang bermanfaat bagi tubuh.
Berikut beberapa di antaranya: Diterpen (ortosifoi, staminol) Flavonoid (sinensetin, eupatorin, metilluteolin) Asam rosmarinat Asam kafeat Asam oleaniat Asam ursolat Asam betulinat Oleh karena kandungan kimia tersebut, tanaman kumis kucing secara umum dapat dimanfaatkan untuk manfaat kesehatan sebagai berikut:
Sebagai diuretik, yakni untuk mengurangi penumpukan cairan tubuh melalui urine Peluru batu ginjal Encok Antiinflamasi atau memiliki aktivitas menekan atau mengurangi peradangan
Mengatasi hipertensi
Secara in vitro atau kultur jaringan tanaman, infusa 10 persen daun kumis kucing dapat melarutkan batu ginjlan berkalsium. Sementara itu, efek diuretik bisa lebih besar jika kumis kucing dikombinasi dengan meniran.
Dalam dunia farmasi, ekstrak meniran bahkan telah teruji secara klinis juga sebagai imunomodulator atau peningkat daya tahan tubuh. Sedangkan, efektivitas manfaat antihipertensi akan lebih besar jika kumis kucing dikombinasi dengan seledri dan daun salam. (SA)