Kurma, selain dikenal karena kelezatannya, juga dicari karena rasa manis legitnya yang khas. Di bulan-bulan puasa, seperti saat ini, kurma menjadi salah satu buah yang paling populer dan banyak dicari.
Ini wajar, lantaran telah banyak diketahui bahwa kurma selain memiliki kombinasi rasa lezat dan kandungan nutrisi penting, vitamin, dan mineral yang diperlukan untuk pertumbuhan tubuh, juga diyakini bermanfaat untuk perkembangan dan pemeliharaan kesehatan secara keseluruhan.
Yang istimewa dari kurma adalah kandungan gula sederhana seperti fruktosa dan dekstrosa yang terdapat pada dagingnya lembut, sehingga mudah dicerna, dan dapat segera berfungsi untuk membantu mengisi energi dan merevitalisasi level energi pada tubuh setelah seharian berpuasa.
Selain kaya kandungan vitamin A, C, dan B komplek, kurma juga merupakan sumber zat besi. Diketahui kurma mengandung 0,90 mg/100 gr buah (sekitar 11% AKG). Zat besi merupakan komponen dari hemoglobin di dalam sel darah merah, yang berperan dan menentukan kapasitasnya sebagai pembawa oksigen di dalam darah.
Kurma juga mengandung kalium. Dalam 100 gr kurma mengandung 696 mg atau 16% dari tingkat konsumsi harian yang disarankan. Kalium adalah merupakan komponen penting dari sel dan cairan tubuh yang membantu mengontrol detak jantung dan tekanan darah. Kurma, dengan demikian, menawarkan perlindungan terhadap stroke dan penyakit jantung koroner.
Lalu, kurma yang seperti apa yang bagus untuk dikonsumsi? Sebagian ahli gizi menyarankan untuk memilih jenis kurma yang segar, khususnya jenis kurma Ajwa atau yang dikenal dengan “kurma Nabi”, sebab kandungan gizinya biasanya masih bagus. Meski tentu belum tentu kurma kering tidak bagus kualitasnya.
Berdasarkan tingkat kematangannya, di Timur Tengah, kurma memiliki banyak varian nama. Beberapa diantaranya ialah kimri (belum matang), khalal (mencapai ukuran maksimal, renyah), ruthab (matang, lembut), dan tamr (matang, kering oleh sinar matahari). Kurma yang sering kita konsumsi di bulan Ramadhan adalah tamr alias kurma kering.
Kurma lazimnya tersedia dalam bentuk soft dates (dipanen ketika masih segar dan warnanya terang) dan dry dates (kurma kering). Namun, soft dates, agak sulit ditemukan di pasaran. Kurma kering biasanya dijual bersama tangkainya atau potongan dalam kemasan ataupun dalam bentuk kiloan. Berikut ini adalah beberapa jenis kurma kering yang sering dijumpai di tanah air, dan banyak dicari karena kandungan dan khasiatnya untuk kesehatan.
Tips Memilih Kurma
Kurma Nabi. Ada anggapan bahwa Ajwat alias kurma Nabi ditanam sendiri oleh Nabi Muhammad SAW. Berwarna cokelat gelap kehitam-hitaman. Bentuknya ada yang bulat dan lonjong dengan citarasa lembut dan manis. Karena dianggap istimewa, kurma Nabi sering lebih mahal dibanding jenis kurma lainnya.
Kurma Madinah. Berwarna cokelat gelap, tidak mengkilat dan agak lengket di tangan. Bentuknya bulat lonjong berukuran sedang. Rasanya legit lengket, berserat, dan manis.
Kurma Saudi. Rasa dan warnanya mirip dengan jenis Madinah, tapi bentuknya lebih bulat dan melebar.
Kurma Tunisia. Bentuknya lonjong panjang seperti jari, dengan warna cokelat keemasan. Kulitnya lembut, mengkilat, dan tidak lengket di tangan. Rasanya tidak terlalu manis, legit dan lembut di lidah.
Kurma Dubai. Teksturnya lebih lembut, tidak mengkilat, agak lengket di tangan. bentuknya bulat, berwarna cokelat gelap dengan ukuran lebih kecil dibanding jenis Madinah dan Saudi. Rasanya legit, lembut, dan manis.
Kurma California. Berasal dari Amerika. Kurma ini mudah dikenali dari ukurannya yang lebih besar dibandingkan jenis lainnya. Warna kulitnya cokelat kemerahan dengan bentuk bulat lonjong memanjang. Rasanya legit, lembut, dan tidak terlalu manis.
Kurma Medjool. Kurma asal Arizona, Amerika ini bebas sodium, bebas lemak, bebas kolesterol, dan sumber serat yang baik – yang semuanya merupakan faktor penting dalam menjaga tubuh dari kegemukan. (SA)