L-carnitine atau carnitine adalah asam amino yang terbentuk dari dua asam amino esensial yang tidak dapat diproduksi oleh tubuh, yaitu lisin (lysine) dan metionin (methionine).
Sehatalami.co ~ Carnitine sangat berperan dalam metabolisme lemak, membantu oksidasi asam-asam lemak dan mengangkut rantai asam-asam lemak yang panjang ke mitokondria, bagian seltempat lemak diproses menjadi energi.
Supelemen L-carnitine telah disetujui oleh FDA di bawah nama Carnitor sebagai terapi untuk tingkat energi rendah, penyakit-penyakit jantung dan penyakit-penyakit lain yang berkaitan dengan menurunnya tingkat energi termasuk diabetes dan komplikasinya, disfungsi sistem kekebalan dan penyakit-penyakit saraf akibat penuaan.
Carnitine diproduksi oleh tubuh kita sendiri dan akan cukup selama persediaan asam-asam amino lisin dan metionin serta vitamin B1, B6, C, dan mineral besi dalam tubuh juga cukup. Carnitine juga banyak terdapat pada daging dan berbagai produk hewani lainnya. Itu sebabnya vegetarian disarankan mengkonsumsi carnitine, walaupun sebenarnya tidak perlu.
Dari mana diperoleh
L-carnitine adalah asam amino yang muncul secara alami dalam produk hewani, dengan kadar tertinggi ditemukan pada daging merah. Ada juga sejumlah kecil yang ditemukan dalam daging putih, ikan, susu, alpukat, dan asparagus. Tubuh dapat membuat karnitin dari lisin dan metionin yang merupakan dua asam amino esensial, namun proses ini hanya setara dengan jumlah kecil.
L-carnitine ditemukan dalam sejumlah makanan, yang paling umum adalah daging merah. Penelitian menunjukkan bahwa rata-rata manusia hanya menelan lebih dari satu miligram karnitin per hari, yang jauh lebih sedikit daripada yang terbukti memiliki efek menguntungkan dalam penyelidikan ilmiah. Karena itu, banyak yang memilih untuk melengkapi dengan produk karnitin untuk mencapai dosis yang relatif tinggi yang terlihat dalam uji coba ini.
Riset telah membuktikan bahwa carnitine dapat:
- Meningkatkan energi
- Mencegah penumpukan lemak atau trigliserid pada jantung dan liver
- Mencegah penyakit ginjal
- Menguatkan jaringan otot
- Mencegah diabetes
- Membantu penurunan berat badan
Penelitian tentang L-carnitine
Riset tentang manfaat carnitine pada sistem jantung telah dilakukan sejak awal 1937. Camitine membantu kesehatan jantung dengan cara membersihkan asam-asam lemak rantai panjang atau trigliserid dari dalam darah dan membawanya ke mitokondria (pusat pembentukan energi pada sel-sel) untuk diproses menjadi energi.
Asam-asam lemak merupakan sumber utama pembentukan energi pada otot-otot jantung. Karena itu, otot-otot jantung sangat sensitif dalam kondisi defisiensi carnitine.
Akibat defisiensi antara lain angina pectoris (defisiensi oksigen pada jantung yang menyebabkan nyeri dada), myocardial infarction (serangan jantung), dan gangguan kronis pada pembuluh koroner atau otot jantung akibat kekurangan oksigen yang menimbulkan gejala gangguan pernapasan, kelelahan berlebihan (fatigue), dan sirkulasi darah kurang baik.
Riset-riset tersebut telah membuktikan bahwa carnitine dapat meningkatkan fungsi jantung dan otot-otot jantung, meningkatkan pasokan energi ke jantung, meningkatkan ketahanan dan kekuatan jantung, serta memperbaiki denyut jantung yang tidak beraturan.
Kekurangan L-carnitine
Defisiensi carnitine cenderung langka – termasuk pada penganut vegetarian ketat sekalipun – karena asam amino ini mudah diproduksi dalam tubuh selama zat-zat gizi yang dibutuhkan tersedia cukup.
Defisiensi carnitine biasanya dapat disebabkan oleh penyakit-penyakit genetik langka atau penyakit-penyakit seperti sirosisdan diabetes. Pada diabetes terutama yang disertai komplikasi seperti retinopathy, hyperlipidemia, atau neuropathy.
Defisiensi carnitine juga dapat disebabkan kekurangan oksigen pada kondisi-kondisi penyakit jantung. Tetapi efek paling jelas dari defisiensi carnitine adalah penumpukan lemak dalam tubuh. Suplementasi carnitine dapat membantu mencegah penumpukan lemak pada jantung dan liver, terutama bagi yang sering mengkonsumsi minuman beralkohol.
Gejala Defisiensi L-Carnitine: Otot lemah. Sering kram. Gangguan fungsi ginjal setelah olahraga. Penuaan dini. Denyut jantung tidak beraturan. Angina
Dosis yang diperlukan
Dalam kondisi normal, tubuh kita tidak terlalu membutuhkan suplemen carnitine. Suplemen sebaiknya hanya digunakan untuk membantu pengobatan penyakit-penyakit khusus, terutama yang berkaitan dengan jantung dan kelebihan lemak.
Dosis untuk pengobatan: 1-3 gram per hari. Untuk terapi penyakit jantung, gunakan formula L-carnitine, bukan propionyl-L-carnitine karena penelitiannya masih sangat terbatas.
Pada anak-anak dan kondisi tubuh membutuhkan energi tinggi, seperti masa kehamilan dan menyusui, serta menderita penyakit kronis, suplemen mungkin perlu karena kebutuhan akan carnitine dapat melebihi jumlah yang mampu diproduksi oleh tubuh.
Riset juga memperlihatkan bahwa pemberian 100 mg carnitine per 1 kg berat badan, berhasil menurunkan kebutuhan akan transfusi darah pada anak-anak penderita beta thalassemia major.
Efek sampingan.
Sejauh ini belum ada laporan tentang efek samping atau keracunan akibat suplemen carnitine. Penggunaan carnitine tidak perlu resep, kecuali mereka yang sedang menggunakan obat-obatan seperti Anticonvulsants (obat antikejang), AZT, Doxorubicin (obat-obatan untuk kanker/carcinoma), Gabapentin, Phenobarbital (obat penenang),dan Valproic Acid (semakin meningkatkan kebutuhan akan carnitine). Juga obat-obatan seperti Allopurinol (obat untuk terapi asam urat) dan sejenisnya. (SA)