Berdasarkan laporan dalam jurnal Archives of Internal Medicine, orang-orang kelebihan berat badan yang selama tiga bulan mengkonsumsi makanan rendah lemak dan kaya serat rata-rata berat badannya turun 7 pound tanpa harus mengurangi porsi makannya sama sekali.
Namun begitu, menurut Andang Gunawan ND dalam bukunya Food Combining, Kombinasi Makanan Serasi, sekalipun bergizi, karbohidrat baik ini sebaiknya dikonsumsi secukupnya saja karena kemampuan fungsi hati untuk menampung glikogen sangat terbatas. Zat pati yang tidak tertampung tersebut akan diubah menjadi lemak dan disimpan dalam bagian-bagian tubuh yang lain.
Perkaya dengan lemak yang sehat
Sebagaimana karbohidrat, dalam pola makan ini lemak juga tidak dihindari namun diutamakan lemak sehat. Menurut Willcox, lemak sangat dibutuhkan tubuh untuk membangun membran sel dan membuat hormon. Namun efek lemak sehat dalam tubuh sangat berbeda dengan lemak tak sehat. Lemak sehat membantu membersihkan arteri tetapi lemak yang tidak sehat justru menimbulkan penumpukan plak pada arteri.
Masyarakat Mediterania mengenal dua sumber lemak sehat, yaitu minyak zaitun dan asam lemak omega 3 yang terdapat pada ikan, kacang walnut, dan minyak flaxseed. Sedangkan para lansia dari Okinawa meskipun makan daging merah, tetapi mereka merebusnya beberapa jam dan membuang lemaknya. Jadi meskipun mengkonsumsi daging merah tetapi lemak tidak sehat yang masuk ke dalam tubuh hanya sedikit.
Protein juga membantu pembentukan jaringan otot, karena itu perlu dikonsumsi, namun penting juga diperhatikan darimana sumbernya. Sebagaimana masyarakat Mediterania, para lansia dari Okinawa juga mengkonsumsi sumber protein nabati dari polong-polongan seperti lentil dan kacang kedelai. Masyarakat Okinawa termasuk paling banyak mengkonsumsi kacang kedelai dibandingkan masyarakat manapun di dunia. (SA)