Manusia dulu mendapatkan hampir separo energi tubuhnya dari karbohidrat, tetapi karbohidrat mereka sebagian besar bukan dari gandum, melainkan umbi, sayur, dan buah.
Sehatalami.co ~ “You are what you eat – Anda adalah apa yang Anda makan.” Kita sudah sering mendengar ukakapan tersebut. Namun jangan kaget, ternyata ada juga ungkapan, ”Anda adalah apa yang nenek moyang Anda makan.”
Iya modal genetik, (sifat-sifat yang diturunkan oleh nenek moyang) yang dibawa/diwarisi setiap orang dari leluhurnya ditambah dengan pengalaman hidup dari tahun ke tahun ternyata menjadi faktor penentu jenis kebutuhan makanan kita.
Beribu tahun manusia ber-evolusi ternyata telah membentuk beberapa kebutuhan akan zat makanan tertentu. Boyd Eaton, dokter ahli radiologi dan medical anthropologist di Emory University sudah meneliti data zaman kuno yang berasal dari analisa tulang belulang manusia kuno, membandingkannya dengan kelompok suku pemburu dan pengumpul yang masih bertahan hidup di abad 20.
Praktisnya, gen yang menjadi pusat kontrol segala aktivitas tubuh tidak berubah jauh dari orang yang menurunkan kita. Memberi makanan gen secara baik akan mempertahankan kita tetap sehat. Sebaliknya dengan memberi gen makanan yang ‘tidak dikenal’ tubuh atau jumlah yang salah, akan membuat proses tubuh berantakan, kacau, matang sebelum waktunya, cepat tua, kurang gizi, dan memicu berbagai penyakit.
Menurut Boyd Eaton M.D. ahli paleolithic (prehistoric) diets, makanan modern sudah melenceng dari kebutuhan sesuai genetik kita. Dia kemudian menunjukkan semakin jauh berbeda makanan kita dengan nenek moyang akan semakin banyak kita mendapat masalah, misalnya gangguan kesehatan jantung, kanker, diabetes, dan masih banyak lagi. Agar tetap bisa berada di jalur yang benar, arahkan pola makan sekarang dan masa depan untuk kembali mendekati pola makan nenek moyang kita. (bersambung)