Berbagai cara dilakukan orang agar berumur panjang, antara lain melalui diet makrobiotik. Apa yang dimaksud dengan makrobiotik?
Sehatalami.co ~ Kata makrobiotik berasal dari bahasa Yunani, macro (besar atau panjang) dan bios (kehidupan). Karena itu makrobiotik dapat diartikan sebagai ilmu untuk memperpanjang usia atau kehidupan.
Konsep makrobiotik diperkenalkan oleh George Ohsawa, seorang filsuf dari Jepang, yang berpendapat bahwa dengan mengkonsumsi makanan yang tepat, seseorang dapat menjalani kehidupan dengan lebih baik. Ohsawa memperoleh inspirasi dari filosofi kesehatan India, China, dan Jepang.
Karena itu, sesuai ilmu pengobatan China, diet makrobiotik bertujuan untuk menyeimbangkan kedua energi yin dan yang yang ada pada makanan. Kemudian hasil penelitiannya ini, yaitu diet makrobiotik, diterapkan untuk mengobati penyakit TBC yang dideritanya.
Metode Makrobiotik
Metode makrobiotik dapat digunakan sebagai terapi pengobatan maupun tindakan pencegahan untuk mempertahankan kesehatan. Setelah Ohsawa meninggal tahun 1966, penyebaran konsep makrobiotik dilanjutkan oleh Michio Kushi, Direktur East-West Foundation, yang mengembangkannya menjadi konsep makrobiotik modern.
Penerapan konsep makrobiotik sangat tergantung pada individu, gaya hidup, lingkungan, dan cuaca. Orang yang aktif, misalnya, membutuhkan makanan yang dominan energi yang. Namun, pada lingkungan yang kering dan panas (dominan energi yang), disarankan untuk banyak mengkonsumsi makanan yang dominan energi yin.
Pengaruh musim pada tanaman pun perlu dipertimbangkan. Pada musim dingin (dominan energi yin), daun akan mengering. Akibatnya tanaman akan lebih bersifat yang. Sebaliknya, pada musim panas (dominan energi yang), tanaman menyimpan banyak air dan memiliki efek mendinginkan yang bersifat yin.
Perubahan kualitas yin dan yang dalam makanan juga bisa terjadi akibat proses pemasakan. Proses masak yang cepat dan ditambah garam akan meningkatkan energi yin, sedangkan waktu masak yang lama akan meningkatkan energi yang. (SA)