Asam jawa bersifat merangsang saraf, otot, dan selaput lendir di dalam usus. Dengan demikian, gerakan peristaltik usus dan produksi lendir meningkat. Kotoran menjadi lunak dan lebih mudah dikeluarkan dalam bentuk feses sehingga melancarkan buang air besar.
Sehatalami.co ~ Popularitas asam jawa (Tamarindus indica) tidak perlu diragukan lagi. Mungkin itu disebabkan oleh karakternya yang mudah tumbuh di mana saja mulai dari daerah Afrika (terutama Sudan, Kamerun, Nigeria, dan Tanzania), kawasan Arab (seperti Oman dan Dhafar), Amerika Selatan, Eropa, hingga Asia.
Tanaman yang tingginya mencapai 30 meter ini berjenis kayu keras. Daunnya berbentuk lonjong kecil-kecil, menyirip pada tangkainya yang tipis. Asam jawa berbunga dan berbuah sepanjang tahun. Di Indonesia biasa ditanam di sepanjang tepi jalan raya.
Konon, asam jawa pertama kali ditanam dan dimanfaatkan di kawasan Asia Selatan, khususnya India. Tamarindus indica, nama Latin asam jawa, berasal dari istilah Arab “tamar Hind” yang artinya kurma India. Di India sendiri, asam jawa memiliki banyak nama. Mereka menyebutnya dengan: tetul, timtidi, tentuli, imli, marathi, konkani, hunase, chintapadu, atau vaalanpuli. Penyebutan itu hampir sama dengan cara penduduk Pakistan menyebut namanya, yaitu imli.
Sementara di Indonesia, tanaman ini disebut sesuai citarasanya yang asam, yaitu asem, aseng jawi, asam jawaka, atau acamlagi. Di Filipina, asam jawa disebut sampaloc atau sambalog. Orang Vietnam menyebutnya me.
Sedangkan bagi orang Taiwan, ia dikenal dengan nama loan-tz, sangat berbeda dengan sebutannya di Thailand, yaitu ma-kham. Orang-orang Barat yang berbahasa Inggris menyebutnya tamarind. Namanya yang terakhir inilah yang paling populer di seluruh penjuru dunia, dan dapat menjadi acuan jika kita ingin mencari informasi tentang asam jawa di buku-buku atau Internet.
Bumbu masak hingga bahan saus
Beberapa referensi mencatat, tanaman yang tingginya mencapai 30 meter ini sudah dimanfaatkan dalam berbagai keperluan sejak berabad-abad yang lalu. Selain dimakan langsung, buahnya diolah menjadi aneka jenis makanan dan minuman, mulai dari sirup, sari buah, permen, juga manisan.