Ashitaba digolongkan sebagai tanaman obat berpredikat super, karena efek farmakologisnya yang lengkap. Antara lain sebagai antioksidan, antiradang, mencegah pertumbuhan tumor, antikanker, antibakteri, meremajakan sel-sel tubuh, dan membersihkan darah (detoxifier).
Sehatalami.co ~ Ashitaba. Sekilas kita bisa merasakan dialek Jepang pada nama herba spesial dengan sejuta khasiat ini. Ashitaba memang mengandung senyawa unik yang sangat jarang ditemukan pada tanaman lain. Itu mengapa, Jepang mengembangkan ashitaba secara besar-besaran, termasuk menumpang tanam di Indonesia untuk dikirim kembali ke Jepang, lalu diproduksi menjadi bahan suplemen yang kemudian dikirim ke berbagai negara.
Tanaman panjang umur
Ashitaba dalam bahasa latin disebut Angelica keiskei koidzumi yang juga populer dengan nama Japanese Angelica karena masih satu genus dengan Angelica sinensis atau lebih populer sebagai dang gui.
Di dunia Barat disebut Tomorrow’s Leaf atau Earth Growth. Disebut begitu karena kalau daunnya dipetik hari ini, esok paginya sudah bertunas kembali. Bentuknya mirip seledri karena masih satu famili, hanya saja ashitaba berukuran jauh lebih besar.
Di dunia ada dua versi asal ashitaba yang beredar di masyarakat Jepang. Ada yang mengatakan ashitaba berasal dari Pulau Hachijo, lainnya bilang dari Pulau Izu. Keduanya pulau kecil di wilayah Jepang, terletak di Samudera Pasifik sekitar 300 meter di sebelah timur Tokyo.
Karena banyaknya ashitaba yang tumbuh di sana, tanaman itu menjadi makanan penduduk asli Hachijo sehari-hari. Konon itulah sebabnya, orang Hachijo dinobatkan menjadi salah satu penduduk paling panjang umur di dunia (rata-rata usia mereka lebih dari 90 tahun).