Kadar NGF yang cukup akan mengurangi risiko cedera sistem saraf seperti yang terjadi pada penyakit Alzheimer dan peripheral neuropathy (kelainan saraf tepi yang ditandai perubahan motorik dan sensorik alat gerak).
Kandungan lain
Daftar kehebatan ashitaba bertambah panjang dengan beberapa komponen utama di dalamnya, antara lain:
1. Coumarin. Sejenis antioksidan dengan aktivitas antikanker, biasanya terkandung dalam keluarga jeruk.
2. Melatonin. Juga antioksidan; bersifat menenangkan (sedatif), antikanker, sekaligus menjaga keremajaan sel-sel tubuh, terutama kulit.
3. Germanium. Sejenis mineral yang berperan dalam produksi interferon di dalam tubuh. Interferon merupakan bahan protein yang melindungi sel dari serangan bakteri dan virus.
4. Klorofil. Merupakan pigmen hijau dari tanaman, yang sifatnya identik dengan molekul hemoglobin dalam sel darah merah dan berperan mengangkut oksigen. Klorofil juga berperan membersihkan darah dan liver, serta mengendalikan bakteri baik dalam pencernaan.
Kandungan nutrisi
Tentang para tahanan yang sehat-sehat meski menu sehari-harinya ashitaba, mungkin bisa dimaklumi. Kandungan gizinya komplit, antara lain vitamin B1, B3, B5, biotin, asam folat, serta mineral (kalsium, magnesium, potasium, fosfor, seng, tembaga, mangan, sulfur dan silikon).
Uniknya lagi, ashitaba mengandung vitamin B12, yang biasanya ditemukan pada daging merah, ikan, dan telur. Kandungannya ini membuat ashitaba digemari banyak orang, terutama kaum vegan yang tidak mengkonsumsi sumber pangan hewani.
Bisa dimakan, bisa diminum
Seiring berjalannya waktu, ashitaba dikonsumsi dengan berbagai cara. Daunnya yang muda enak dilalap mentah. Sementara yang agak tua, bisa diolah sesuai selera. Dalam bentuk minuman, setelah dicuci bersih daun dan batangnya, ashitaba bisa dijus dengan tambahan sedikit air. Menurut Emma, jumlahnya tidak ada aturan khusus. ”Secukupnya saja, seperti membuat jus sayuran lainnya,” katanya.
Di Indonesia, ashitaba segar belum terlalu banyak. Anda mungkin lebih mudah menemukan versi keringnya dalam bentuk teh atau ekstrak suplemen yang dijual secara online melalui Internet. Agar manfaatnya efektif dan aman, untuk mengkonsumsi ashitaba sebagai obat sebaiknya konsultasikan dulu kepada herbalis, terutama yang mempelajari ilmu pengobatan Cina (Traditional Chinese Medicine atau TCM). (SA)