Berbagai penelitian yang dilakukan oleh para peneliti, di Indonesia maupun di luar negeri, antara lain di India, telah membuktikan bahwa minyak atsiri daun sirih mengandung minyak terbang (betlephenol) dan kavikol (chavicol) yang kemampuan antiseptiknya 5 kali lebih efektif ketimbang fenol biasa.
Sehatalami.co ~ Dahulu hampir setiap keluarga menanam sirih. Selain memiliki banyak manfaat dan khasiat, sirih juga memiliki fungsi estetik. Sebagai tanaman hias untuk mempercantik tampilan halaman rumah. Tanaman sirih yang banyak ditanam adalah sirih kuning (Piper betle L.) dan dikenal sebagai tanaman berkhasiat obat.
Tanaman sirih yang berasal dari India, Sri Langka, dan Malaysia ini telah dikenal nenek moyang kita sejak tahun 600 SM dan diakui multifungsinya di hampir semua tempat di Indonesia. Namanya pun beragam.
Di Aceh, sirih dikenal sebagai ranub, di Batak Karo disebut belo dan suku Batak Toba menyebutnya demban. Orang Nias mengenalnya sebagai lahina atau tawuo. Di Palembang namanya sireh atau sirih, sedang di Minang disebut suruh atau sirih. Di Lampung cambai dan di Sunda seureuh.
Obat serbaguna
Berbagai penelitian yang dilakukan oleh para peneliti, di Indonesia maupun di luar negeri, antara lain di India, telah membuktikan bahwa minyak atsiri daun sirih mengandung minyak terbang (betlephenol) dan kavikol (chavicol) yang kemampuan antiseptiknya 5 kali lebih efektif ketimbang fenol biasa.
Aroma khas dari daun dan minyak sirih itu juga gara-gara kavikol tadi. Karena itu tidak heran jika sirih berkhasiat menghilangkan bau badan dan mulut yang ditimbulkan bakteri maupun cendawan. Sirih juga mampu mengurangi pendarahan (ingat mimisan!), menyembuhkan luka pada kulit dan mengatasi penyakit saluran pencernaan.
Zat bermanfaat lainnya adalah eugenol yang mencegah ejakulasi dini, membasmi jamur Candida albicans yang menyebabkan keputihan serta meredakan rasa nyeri (analgesik). Beberapa tulisan ilmiah juga menyebutkan adanya kandungan enzim diatase, gula, dan tannin.
Tannin atau zat samak dalam sirih ini bermanfaat mengurangi sekresi cairan pada vagina, melindungi fungsi hati, dan mencegah diare. Selain untuk mengatasi penyakit-penyakit tersebut, di Indonesia sirih juga dipakai untuk jantung berdebar, encok, kepala pusing, terlalu banyak keluar air susu, batuk kering, dan sariawan.
Beberapa buku kuno India dan Yunani menyebutkan daun sirih memiliki sifat styptic (menahan pendarahan), vulnerary (menyembuhkabn luka kulit), stomachic (mengatasi gangguan saluran pencernaan), dan mengeluarkan dahak. (bersambung).