Di Indonesia, nanas dikembangkan sebagai tanaman pekarangan. Kini banyak ditemukan budidaya tanaman nanas dalam sekala besar dan dikelola pada lahan perkebunkan di banyak wilayah nusantara.
Kandungan gizi buah nanas. Dr. Saptawati Bardosono, MSc., ahli gizi dari Pengurus Pusat Persatuan Dokter Gizi Medik Indonesia (PDGMI), dalam sebuah seminar tentang gizi mengatakan, enzim bromelain yang terkandung dalam buah nanas bermanfaat membantu fungsi perncernaan.
Enzim alami bromelain ini bekerja dengan cara memecah protein makanan untuk memperlancar pencernaan, sehingga meringankan kerja pencernaan dalam menghilangkan kotoran di saluran pencernaan serta racun yang menempel di dinding usus dan hal ini dapat mencegah penyakit tertentu. Bromelin juga dapat membantu meningkatkan pemulihan tubuh dari cedera serta membantu mengurangi peradangan.
Bromelain juga memiliki anti-inflamasi, anti-pembekuan dan anti-kanker. Penelitian telah menunjukkan bahwa konsumsi nanas secara teratur membantu memerangi peradangan sendi (arthritis), gangguan pencernaan dan cacing kutu.
Tidak hanya itu, enzim alami ini juga sering digunakan sebagai suplemen populer di kalangan pelaku diet dan atlet yang ingin mendapatkan bentuk tubuh lebih ramping, namun tetap sehat.
Bromelain juga dapat bekerja sama dengan enzim lain yang berfungsi untuk mencerna lemak, yaitu lipase. Kerja sama dua enzim ini dapat membantu dalam mengontrol nafsu makan dan meningkatkan sekresi lemak.
Selain itu, buah nanas termasuk jenis makanan katabolik, yang dapat membantu tubuh mengeluarkan kalori lebih banyak saat mencerna buah nanas dari pada kandungan kalori yang tersembunyi dalam buah ini. Hal yang sangat baik dalam upaya mengurangi lemak yang tersimpan di dalam perut. (bersambung).