- Saat proses pengeluaran sisa makan berlangung, sisa-sisa makanan yang mengandung serat akan membantu memperlancar jalannya proses pembuangan. Masalah muncul bila di dalam usus, kurang tersedia serat.
- Peran serat dalam melindungai usus dari kanker anta lain, serat membantu dalam mempersingkat waktu sisa-sisa makanan yang tidak terserap melewati usus, sehingga mempersingkat lamanya paparan dinding usus terhadap karsinogen.
Sehatalami.co ~ Susah buang air besar dalam waktu yang lama, menandakan ada kelainan pada saluran cerna. Jika tidak diobati bisa menjadi kanker usus. Susah buang air besar (BAB), bisa berbahaya. Bila tidak diobati, keadaan ini bisa menyebabkan kelainan pada saluran pencernaan dan dapat menimbulkan kanker usus. Ini adalah jenis kanker yang prevalensinya cukup banyak di Indonesia.
Menurut Prof. DR.Dr. Daldiyono Sp.PD., KGEH, spesialis gastroenterologi dari RS St. Carolus, Jakarta, saat kita makan, sebagian makanan akan diserap dan selebihnya dibuang dalam bentuk kotoran (feses). Sebelum dibuang, sisa makanan berhenti di usus besar, menunggu sisa makanan lain hingga terbentuk badan kotoran (bulk).
Jika saatnya tiba, usus akan berkontraksi, mengurut feses (gerak peristaltik) dari atas ke bawah, hingga kotoran keluar dari anus. Saat proses pengeluaran sisa makan berlangung, sisa-sisa makanan yang mengandung serat akan membantu memperlancar jalannya proses pembuangan. Masalah muncul bila di dalam usus, kurang tersedia serat.
Mereka yang jarang makan makanan berserat, sisa-sisa makanan yang tidak terserap tubuh akan berhenti lebih lama di usus. Kalau mengalami sembelit dalam waktu lama, tinja bisa sangat keras. Bila mengalami hal ini, segera ke dokter.
Manfaat Serat
Penelitian European Prospective Investigation into Cancer and Nutrition (EPIC) Maret 2003 mengungkapkan, peningkatan konsumsi serat pada masyarakat Eropa dapat mengurangi risiko pembentukan kanker usus hingga 40%. Penelitian ini sekaligus membantah keraguan beberapa ahli, tentang pentingnya serat sebagai zat pelindung tahap awal terhadap kanker usus. (bersambung).