Mungkin baru kali ini menyadari bahwa aktivitas, cara kita makan, hingga pilihan dan kebiasaan memilih menu makanan, termasuk kecenderungan sakit yang kita derita dipengaruhi oleh watak atau temperamen kita. Ingin tahu bagaimana hal ini terjadi, simak ulasannya!
Sehatalami.co ~ Ternyata para pakar sejak dahulu kala sudah menyadari adanya perbedaan temperamen manusia yang mempengaruhi karier dan kesehatannya. Yang pertama mencoba menemukan jawabannya adalah para alkimia (alchemist), yaitu ahli ilmu pengetahuan yang hidup di zaman Mesir kuno.
Menurut alkimia, ada empat unsur energi universal yang menjadi sumber kesejahteraan yang mempengaruhi temperamen seseorang, yaitu air, udara, api, dan tanah (bumi). Memang sedikit berbeda dengan kebudayaan Timur yang mengenal lima unsur yang mempengaruhi organ tubuh, yaitu air, udara, api, tanah, dan kayu.
Sementara itu Aristoteles, pemikir Yunani kuno, menghubungkan keempat unsur tersebut menurut sifat temperatur (panas atau dingin) dan kelembabannya (kering atau basah); menjadi api (panas kering), udara (panas basah), tanah (dingin kering), dan air (dingin basah).
Tapi kemudian Hipocrates, bapak kedokteran Yunani kuno, mengelompokkan karakter manusia menjadi empat tipe dasar yang membedakan reaksi mereka dalam menghadapi tekanan hidup sehari-hari. Ada orang yang mudah tersinggung, ada juga yang nampak sabar walau sebenarnya remuk di dalam. Temperamen itu pula yang nantinya mempengaruhi gaya hidup dan kesehatannya.
Selanjutnya Hippocrates membuat tabel dengan sumbu tegak untuk membedakan antara kecenderungan seseorang melihat dunia luar menjadi kubu terbuka (ekstrovert) dan tertutup (introvert), dan kecenderungannya menyesuaikan diri dengan perkembangan menjadi kubu konservatif (tetap) dan progresif (ingin perubahan). Dari tabel tersebut, muncul empat tipe karakter dasar, yaitu:
1. Sanguin (ekstrovert-progresif)
Temperamen orang dengan jenis karakter ini cenderung ceria dan optimis, namun mudah menjadi agresif bila menghadapi tekanan.
2. Kholerik (introvert-progresif)
Karakter utamanya, emosional, umumnya sangat cepat bereaksi dan mudah memuncak emosinya bila menghadapi tekanan.
3. Flegmatik (ekstrovert-konservatif)
Biasanya memiliki karaker pendiam, umumnya tidak demonstratif dan mampu mengendalikan diri. Namun bisa menjadi keras kepala ketika menghadapi tekanan.
4. Melankolik (introvert-konservatif)
Hal utama pada orang dengan jenis temperamental ini orangnya berpembawaan tenang, biasanya sangat terkontrol bahkan mungkin tampak tidak bahagia. Umumnya mudah depresi bila menghadapi tekanan.
Dengan pendekatan Hipocrates tersebut, para pakar modern mengembangkannya untuk banyak hal, salah satunya adalah untuk memahami pola kecenderungan menurut rasi bintang (horoskop).
Berdasarkan tipe dan unsur yang mempengaruhi setiap bintang, beginilah contoh pilihan makanan yang dianjurkan untuk membentuk keseimbangan, saat unsur yang mempengaruhi tubuh menguat atau melemah.
1. Tipe Sanguin
Tipe ini dipengaruhi oleh unsur udara. Unsur ini mengatur saraf, sistem sirkulasi dan fungsi gerak, peristaltik, pembuangan dan pernapasan. Aquarius, Gemini, dan Libra termasuk dalam tipe ini.
Jika unsur udara terlalu kuat, akan muncul kecenderungan overaktif, kegelisahan, pikiran terlalu sensitif, panik, dan letih. Juga kekeringan kulit dan rambut, serta gangguan sulit tidur (insomnia). Kondisi yang tenang akan sangat membantu membuat sistem saraf pulih kembali.
Untuk menyeimbangkan karakter/gangguan tersebut, makanan yang disarankan adalah sayuran yang dimasak sederhana, misalnya direbus atau dibuat sayur bening, atau kacang-kacangan.
Hindari makanan mentah (buah dan sayuran mentah), padi-padian, atau bahan pangan umbi-umbian seperti ubi jalar, singkong, kentang, dll, serta makanan yang diolah menggunakan ragi (misalnya roti, kue-kue tradisional seperti pukis, apem) dan karbohidrat olahan (antara lain roti dan biskuit).
Sebaliknya, jika unsur udara melemah, maka aliran energi ke dalam tubuh akan terganggu. Untuk menguatkan kembali sistem saraf, makanlah makanan kaya kalsium dan magnesium, juga makanan mentah seperti buah-buahan dan sayuran, bisa dalam bentuk jus. Makanan lain yang disarankan adalah ginko, lada, bawang putih, jahe, yogurt, atau kefir. (SA)