Radikal bebas dengan mudah akan terbentuk ketika kita terpapar bahan kimia atau sinar matahari berlebihan. Namun juga dari proses-proses metabolic yang kita lakukan setiap hari seperti makan, mencerna makanan bahkan bernapas. Jadi setiap proses kehidupan selalu memunculkan kemungkinan terbentuknya radikal bebas.
Jika tubuh kita cukup nutrisi yang mengandung zat anti radikal bebas, maka radikal bebas akan bisa diusir dari sel tubuh. Dengan begitu, kerusakan sel bisa diminimalkan. Suplemen yang berfungsi mengusir radikal bebas adalah suplemen antioksidan. Umumnya suplemen antioksidan dibedakan atas dua macam, yaitu suplemen gizi dan suplemen non gizi.
Suplemen gizi berupa vitamin-mineral antioksidan, misalnya vitamin E, beta-karoten, vitamin C, serta mineral seperti seng, selenium, kalsium, magnesium (keterangan selengkapnya lihat boks 1). Sementara suplemen non gizi biasanya berupa zat fitokimiawi atau ekstrak tanaman seperti flavonoid, klorofil, tokoferol, serat, glutation, ginkgo, bawang putih.
Namun demikian, dalam program menunda penuaan, biasanya kita tidak hanya membutuhkan suplemen yang tergolong antioksidan saja. Karena tubuh kita memang membutuhkan semua jenis vitamin dan mineral secara lengkap. Hanya saja, untuk jenis-jenis vitamin dan mineral yang dengan mudah bisa kita dapatkan dari makanan sehari-hari, tentu suplemennya tidak dibutuhkan.
Awas overdosis
Ada dua hal yang perlu dipertimbangkan sebelum menggunakan suplemen, pertama karena harganya tidak murah dan kedua karena berbahaya jika sampai overdosis. Terutama pada jenis vitamin yang larut dalam lemak, yaitu vitamin A, D, E, K, jika terdapat dalam jumlah berlebih akan disimpan dalam lemak tubuh. Dan jika simpanan tersebut terlalu banyak, akan berubah menjadi racun di dalam tubuh. (bersambung).