Sedangkan menurut dr. Oetjoeng, sayuran mentah yang dianjurkan untuk dikonsumsi adalah sekitar 60 persen dari seluruh makanan yang dikonsumsi. Sisanya boleh dimakan dalam keadaan matang, seperti nasi merah, tempe, tahu, atau makanan hewani.
Salah satu yang dikhawatirkan orang ketika mengkonsumsi sayuran mentah adalah kemungkinan adanya bibit penyakit di dalamnya. Jika dimasak pasti bibit penyakit itu mati, namun enzim dari makanan juga akan ikut hilang. Enzim dalam sayuran mulai rusak ketika makanan dimasak pada suhu 48 derajat Celsius.
Dalam hal ini, dr Oetjoeng memiliki jalan keluarnya. Bahan makanan tersebut setelah dicuci bersih dapat direndam sebentar dalam H2O2 3% (dilarutkan dalam 2 liter air per 50 ml H2O2). Selain menghilangkan bibit penyakit, cara ini juga bisa membantu menghilangkan pestisida pada buah atau sayuran.
Makanan mentah juga bisa disajikan dengan cara yang lezat dan menarik, dengan cara membubuhkan saus campuran madu, cuka apel, dan kecap yang dibuat tanpa melalui proses fermentasi. Yang pasti beberapa hal yang perlu dipertimbangkan dalam menyusun menu harian adalah:
- Perhatikan keseimbangan asam basa pada makanan. Ingat bahwa makanan yang sifatnya basa memiliki efek penyembuhan
- Makanan yang mengandung zat hijau daun kaya nutrisi dan juga memiliki efek penyembuhan.
- Cara makan yang baik adalah menyantap makanan ringan di pagi hari, dan makanan yang berat pada siang hari sebagaimana pola makan food combining.
Jika makanan dimakan mentah
Ada banyak manfaat yang bisa diperoleh dengan mengkonsumsi makanan dalam keadaan mentah, diantaranya adalah:
- Kandungan vitamin dan mineralnya lebih tinggi.
- Mineralnya sebagian besar masih dalam kondisi baik.
- Kandungan enzim dan bio energinya masing sangat tinggi.
- Protein bisa dinikmati dalam kondisi masih alami, belum mengalami kerusakan seperti yang biasa terjadi ketika dimasak.
- Glukosa yang masuk diserap perlahan-lahan sehingga melindungi sistem pengaturan gula darah di dalam tubuh.
- Tidak menimbulkan kegemukan atau kelebihan berat badan.
- Makanan yang diperlukan menjadi lebih sedikit.
- Terbukti membantu proses detoks,meremajakan, dan mencegah kanker. (SA)