Agar antioksidan alami tetap dalam keadaan prima dan selalu menjaga jaringan dari serangan radikal bebas, perlu bantuan dari luar dengan mengonsumsi antioksidan. Baik yang berasal dari makanan (sayur segar dan buah), minuman, atau suplemen.
Sehatalami.co ~ Pembaca sekalian, perlu kita ketahui bahwa dalam kondisi normal, secara alamiah tubuh akan memroduksi antioksidan, untuk melawan radikal bebas. Dalam tubuh, antioksidan diproduksi dalam bentuk enzim, yaitu superoksida dismutase (SOD), glutation peroksidase (GSH Px) dan katalase.
SOD berperan melawan radikal bebas dengan menjinakkan superoksid anion radikal menjadi peroksida. Kemudian, peroksida diubah menjadi air. Sedangkan katalase berperan dalam menetralkan hidrogen peroksida beracun, dan mencegah pembentukan karbondioksida dalam darah.
Mekanisme Kerja Antioksidan
- Mencegah pembentukan radikal bebas
- Menangkap radikal bebas yang sudah terbentuk dan memutus rantai pembentukan radikal bebas selanjutnya
- Bila sudah terlanjur terjadi kerusakan, antioksidan berperan memperbaiki kerusakan tersebut.
Sebenarnya, tubuh memroduksi antioksidan alami. Sayangnya, manusia mengalami banyak tekanan. Lingkungan yang tidak sehat dan ketidakcukupan gizi dalam pengaturan makanan, membuat tubuh tidak mampu menyediakan antioksidan yang cukup untuk melawan radikal bebas.
Agar antioksidan alami tetap dalam keadaan prima dan selalu menjaga jaringan dari serangan radikal bebas, perlu bantuan dari luar dengan mengonsumsi antioksidan. Baik yang berasal dari makanan (sayur segar dan buah), minuman, atau suplemen.
Meski begitu saat ini, banyak tersedia antioksidan dalam bentuk ekstrak, baik berupa vitamin, mineral dan fitokimia (zat kimia tumbuhan), yang dapat dibeli bebas. Beberapa yang terkenal adalah vitamin C, vitamin E, beta karoten dan selenium.
Namun, sama halnya dengan radikal bebas, antioksidan juga hanya diperlukan dalam jumlah tertentu. Bila kurang maka tidak mampu melawan kerusakan akibat radikal bebas. Sebaliknya, bila berlebihan antioksidan itu sendiri justru akan menjadi agen perusak.
Jadi yang terpenting adalah sesuai takaran. Jangan kekurangan dan jangan berlebihan. Tubuh memiliki mekanisme homeopati, yaitu keseimbangan antara produksi dan penggunaan. Jika tubuh dalam kondisi normal, asupan makanan seimbang, serta aktivitas normal, cadangan antioksidan dalam tubuh sudah cukup untuk melawan penyakit dan penuaan dini.
Karena itu, tidak perlu tambahan berbagai macam suplemen. Namun, jika sedang dalam kondisi stres, berada di lingkungan yang rentan radiasi ultraviolet, polusi udara, asap rokok, aktivitas fisik berat serta bila sudah lansia (lanjut usia), tak ada salahnya menggunakan suplemen.
Yang harus diperhatikan yakni legalisasi produk, baik komposisi, nomer registrasi termasuk tanggal kadaluwarsanya. Konsumsi juga harus sesuai dosis. (SA)