Pola makan yang digali dari budaya makan Tiongkok Kuno ini bertumpu pada ajaran Tao, yakni Yin-Yang. Unsur Yin yang bersifat pasif dan unsur Yang yang aktif saling berseberangan, tapi sekaligus saling melengkapi dan menyatukan.
Sehatalami.co ~ Makrobitik berarti mencapai hidup sempurna. Menurut ajaran makrobiotik, tak ada hidup sehat sempurna tanpa berpikir positif, menyantap makanan sehat dengan gizi seimbang, rajin berolahraga, dan dekat dengan Sang Pencipta.
Pola makan yang digali dari budaya makan Tiongkok Kuno ini bertumpu pada ajaran Tao, yakni Yin-Yang. Unsur Yin yang bersifat pasif dan unsur Yang yang aktif saling berseberangan, tapi sekaligus saling melengkapi dan menyatukan.
Makrobiotik mengutamakan keseimbangan Yin-Yang. Pelaku diet makrobiotik disarankan memperbanyak konsumsi bahan makanan mengandung Yin-Yang seimbang, seperti buah, sayuran, kacang-kacangan, biji-bijian (wijen, kenari, almon), aneka rumput laut.
Juga bahan pangan biji-bijiana lain seperti padi-padian berkulit ari (beras tumbuk, beras merah), dan lauk hasil laut. Sebaliknya, makanan terlalu Yin (nasi putih, minyak goreng, susu, gula, kopi, kue-kue, food additives) dan makanan terlalu Yang (daging, ayam, telur, keju, garam) dibatasi.
Pola makan ini sering disebut “Diet Yin-Yang”. Sesekali disebut sebagai “Diet Asia”, karena dinilai mewakili citra pola makan sehat khas Asia dan terbukti memberikan umur panjang dan jauh dari penyakit degeneratif.
Keunggulan:
- Dipuji sebagai ‘diet pembersih’ yang diunggulkan. Makrobiotik kaya serat, berlimpah vitamin antioksidan, sarat zat fitomikiawi alami yang masih aktif (karena sebagian dikonsumsi mentah atau dimasak sebentar), dan sedikit mengandung bahan polutan konsumsi (gula dan garam berlebihan, lemak jenuh, lemak trans, food additives).
- Melangsingkan sekaligus menyembuhkan. Tak terbilang pengidap kanker, gangguan pembuluh darah (penyakit jantung, stroke), kencing manis, dan jenis-jenis penyakit degeneratif lain yang terselamatkan dengan pola makan makrobiotik.
- Murah dan cocok dengan pola makan kita, karena makrobiotik menganjurkan sumber protein nabati yang berasal dari kacang-kacangan, padi-padian berkulit ari, dan biji-bijian, dari pada protein hewani. Daging, ayam, telur, susu, keju tergolong makanan yang harus dibatasi.
Keterbatasan:
- Pembatasan garam dalam masakan membuat hidangan makrobiotik terasa kurang greget. Perlu pembiasaan untuk bisa menganggap keterbatasan ini wajar dan tidak mengganggu, sehingga setiap makanan bisa dinikmati dengan rasa syukur. Anda dituntut memiliki semangat spiritual.
Saran: Diet makrobiotik merupakan bagian dari filosofi hidup, bukan melulu urusan perut dan kenikmatan mulut. Jadi, jika Anda harus mengunyah masakan makrobiotik tanpa garam atau hampir tanpa garam, nikmati dengan ikhlas, ikhlas, ikhlas …
Jika itu memang bisa menjamin kita tetap sehat, panjang usia, dan tetap awet muda, ya kenapa tidak! Pilihan sepenuhnya ada di tangan Anda. (SA)