Tahukah kamu bahwa warna pada buah dan sayur bukan sekadar hiasan, tapi juga membawa energi dan kekuatan nutrisi.
Sehatalami.co ~ Alam melakukan lebih dari sekadar melukis panorama indah saat ia memberi warna-warna pada tanaman. Cerahnya merah, hijau, jingga, kuning, atau ungu pada buah dan sayuran tak hanya untuk memikat mata dan selera, namun mengandung kekuatan nutrisi yang diperlukan tubuh.
Sayangnya kualitas ini tidak berlaku pada buah dan sayuran yang diproses, termasuk jika dimasak terlalu lama, dipanaskan berulang kali, dimasak dalam microwave, atau diradiasi.
Jadi jus jeruk kalengan/botolan misalnya tidak sama kualitasnya seperti jus yang diperas dari jeruk segar. Atau jelly rasa stroberi, juga tidak sama kualitasnya dengan stroberi asli.
Setiap warna dari tujuh warna primer makanan ternyata juga ada hubungannya dengan hormon, kelenjar, dan organ tertentu dalam tubuh. Ini dapat dijelaskan dari hubungan antara ketujuh warna tersebut dengan tujuh warna primer pelangi pada cakra (pusat-pusat energi halus) dalam tubuh kita, dan hubungan antara cakra dengan sistim endokrin dan organ-organ tertentu pada tubuh kita.
Warna merah, misalnya, berhubungan dengan cakra dasar atau pusat kelangsungan hidup (survival) dalam tubuh. Buah dan sayuran merah kaya vitamin C, vitamin antioksidan yang sangat berperan menghambat formasi sejumlah karsinogen.
Adrenal, yang merupakan salah satu kelenjar yang memainkan peran penting dalam kelangsungan hidup kita, memiliki konsentrasi tinggi vitamin C. Vitamin C dalam buah dan sayuran warna merah juga penting untuk fungsi dan ketahanan jaringan ikat dan otot, bagian lain dari sistem kelangsungan hidup kita. Contoh lain adalah warna hijau, warna yang disimbolkan untuk cakra jantung. Sayuran hijau tinggi kalsium, magnesium, dan kalium, yaitu elemen gizi yang penting untuk fungsi jantung.
Hubungan Cakra dan Tubub Kita
Cakra artinya roda atau lingkaran cahaya dalam bahasa Sanskrit. Tujuh cakra utama yang digambarkan dalam tujuh warna primer pelangi adalah pusat-pusat energi khusus yang berfungsi sebagai katup yang mengatur aliran energi ke dalam tubuh.
Dilihat dari posisi letak dan fungsinya, ada kesamaan yang jelas antara cakra dengan berbagai organ dan kelenjar pada sistim endokrin. Sistim endokrin adalah sistim utama yang mengatur aktivitas berbagai hormon dan kelenjar yang memproduksi hormon-hormon tersebut. Kelenjar-kelenjar yang paralel dengan posisi cakra adalah: pineal, pituitari, tiroid, timus, pankreas, gonad, dan adrenal,
Walaupun jarang kita perhatikan, sistim endokrin berpengaruh terhadap aktivitas setiap sel, organ, dan fungsi tubuh, termasuk suasana hati, tumbuh-kembang, fungsi jaringan, metabolisme, dan fungsi seksual serta proses-proses reproduksi. (SA)