Minum kopi sudah menjadi tradisi. Namun banyak yang belum paham kapan saat terbaik untuk meminumnya, sehingga menimbulkan efek nyandu atau ketagihan. Lalu kapankah sebenarnya saat tepat minum kopi? Ini dia saran ahli.
Sehatalami.co. Ngopi di pagi hari memang asyik. Tapi jangan salah, tidak sedikit lho yang begitu minum kopi perut terasa mual, dan bahkan perih. Yang salah apanya? Jenis kopinya kah atau waktu ngopinya yang kurang tepat.
Menurut Ahli gizi yang berasal dari Sydney Australia, Lyndi Cohen, pemilihan waktu untuk minum kopi ternyata memiliki efek pada hari Anda. Lyndi Cohen mengatakan salah satu kebiasan buruk yang sering orang lakukan saat bangun tidur adalah langsung meraih secangkir kopi.
Padahal jika ia mau menahan sebentar saja, atau satu jam setelah bangun tidur, maka efek sehatnya akan lebih baik, karena dapat mencegah orang dari ketagihan terhadap kafein.
Sebuah penelitian yang dimuat dalam National Center for Biotechnology Information, Amerika, menyebutkan saat bangun tidur tubuh sedang memproduksi kortisol dalam jumlah tinggi. “Saat Anda bangun tidur, kadang kortisol Anda sedang memuncak,” kata Lyndi seperti dilansir dari Daily Mail Australia, beberapa waktu lalu.
Baca juga : KOPI : Mengambil Manfaat Sehat dari Secangkir Kopi
Hormon ini dikenal sebagai hormon penyebab stres. Hormon ini yang membuat kita merasa tegang. Tapi sebagian lainnya berpikir jika kortisol adalah hormon kewaspadaan. Karena kortisol yang dihasilkan tubuh dapat meningkatkan rasa waspada.
Hormon ini akan banyak diproduksi jika dalam situasi tertekan atau stres. Namun, hormon ini juga berperan dalam metabolisme karbohidrat, lemak dan protein dalam tubuh untuk menyediakan energi.
Sebaiknya Anda menunggu tubuh selesai memproduksi kortisol. Karena kalau langsung minum kopi saat tubuh sedang memproduksi zat tersebut, sama artinya memaksa tubuh untuk mengurangi jumlah kortisol yang diproduksi.
“Kafein memengaruhi produksi kortisol tubuh. Jika minum kopi adalah hal pertama yang Anda lakukan saat pagi, tubuh Anda memproduksi kortisol lebih sedikit dan Anda jadi bergantung dengan kafein untuk mendorong Anda jadi berenergi,” jelas Lyndi. (bersambung)