Pasta Kering vs Basah
Pasta dibuat dari tepung terigu semolina yang merupakan hasil gilingan biji gandum durum dicampur dengan air, garam, dan telur sehingga sedikit berwarna kuning cerah, dan bila dimasak dengan benar akan menghasilkan tekstur sedikit kenyal.
Di Italia, pasta dapat dibedakan menjadi dua kategori, yaitu pasta kering (pasta secca) dan pasta segar (pasta fresca). Baik pasta kering maupun pasta segar terdapat dalam beraneka jenis dan bentuk. Pasta kering lebih tahan lama, sementara pasta segar lebih enak rasanya.
1. Pasta Kering (Dried Pasta)
Di luar negara asalnya di Italia, pasta biasanya dijual di dalam kemasan dalam bentuk kering. Pasta kering merupakan pasta buatan pabrik karena umumnya diproduksi dalam jumlah besar dengan menggunakan mesin ekstrusi.
Pasta kering memiliki umur simpan yang lama karenanya dapat dikirim ke tempat-tempat yang jauh. Bahan-bahan yang digunakan untuk membuat pasta kering adalah tepung semolina dan air. Pembuatan pasta ini dilakukan dengan mengeringkan pasta dengan temperatur rendah selama beberapa hari untuk menguapkan semua cairan sehingga dapat disimpan dalam waktu yang lama.
Saat dimasak, pasta kering akan mengembang dua kali dari ukurannya semula. Pasta kering dengan kualitas baik bisa dikenali dari permukaannya yang sedikit kasar dan tekstur yang padat. Pasta kering bisa tahan lama disimpan hingga tiga tahun atau lebih karena hanya memiliki kandungan air sebanyak 10%.
2. Pasta Segar (Fresh Pasta)
Pasta segar buatan rumahtangga dan restoran dibentuk dengan tangan beberapa saat sebelum pasta direbus. Pasta yang juga dikenal sebagai pasta basah ini dibuat dari bahan-bahan segar campuran tepung dan telur. Karena mengandung telur, teksturnya lebih lembut dibanding pasta kering dan membutuhkan waktu lebih singkat saat dimasak. Namun pasta segar tidak tahan lama disimpan karena memiliki kadar air yang tinggi. Pasta segar ukurannya tidak mengembang setelah dimasak. (bersambung).