Kelebihan cokelat adalah mampu membarakan gairah bercinta. Selain itu, cokelat bisa menyegarkan tubuh lesu dan suasana hati yang sedang kuyu.
Sehatalami.co ~ Cokelat, hemm, hampir setiap kita pasti pernah merasakan nikmatnya makan cokelat. Cokelat bahkan dianggap sebagai salah satu cemilan favorite amak-anak muda, di kala mereka sedang berduaan.
Dikutip dari media tribunnews.com, cokelat termasuk merupakan camilan terfavorit urutan ke-empat setelah kategori pastry, biskuit, dan permen dengan nilai pasar hingga 776 juta dolar Amerika atau sekitar Rp 11,2 triliun rupiah.
Tak heran, jika sebagai komoditi, cokelat menjanjikannya peluang industri yang besar. Hal ini terlihat dari penetrasi konsumsi cokelat di Indonesia yang masih berkisar di angka 78 persen dibanding dengan kategori camilan lain seperti biskuit yang telah mencapai 90 persen.
Bahkan, Sachin Prasad, President Director Mondelez Indonesia selaku produsen cemilan cokelat, menjelaskan bahwa potensi pada industri cokelat utamanya berada pada masih rendahnya tingkat konsumsi cokelat di Indonesia, yaitu sekitar 0.5 kg per orang per tahun.
Sehatkan cokelat untuk kita?
Pertanyaannya, apakah cokelat sudah pasti menyehatkan? Tunggu dulu. Pasalnya, selama ini, cokelat sering mendapat stigma negatif. Cokelat sudah telanjur dicap jahat. Padahal, yang membuatnya terkesan demikian justru ‘kawan-kawannya’, seperti gula, mentega /margarin, krim susu.
Gabungan dari kawan-kawannya itulah yang kemudian menjelma menjadi cemilan, seperti black forest cake, brownies, atau permen cokelat, sehingga karakter baik cokelat menjadi tersamarkan. Jadilah cemilan bercokelat menjelma menjadi kudapan sarat sukrosa, lemak jenuh, dan/atau lemak trans, yang mengganggu kesehatan. (bersambung).