Data analisis dari hampir 100 ribu orang yang diteliti menyebutkan, mereka yang melewatkan makan pagi, 33 persen lebih mungkin menderita diabetes tipe 2.
Sehatalami.co. Penelitian menyebutkan, mereka yang kelebihan berat badan cenderung melewatkan makan pagi atau sarapan. Namun di sisi lain, mereka cenderung memiliki kebiasaan suka ngemil sebagai bentuk konpensasi. Padahal, menurut para ahli melewatkan sarapan justru dapat meningkatkan risiko terkena diabetes hingga sepertiga.
Data analisis dari hampir 100 ribu orang yang diteliti menyebutkan, mereka yang melewatkan makan pagi, 33 persen lebih mungkin menderita diabetes tipe 2.
Sementara seseorang yang menghindari sarapan, setidaknya empat kali seminggu, memiliki risiko diabetes hingga 55 persen lebih besar daripada bagi mereka yang selalu makan di pagi hari. Para ahli percaya ini karena orang yang tidak makan sarapan lebih cenderung mengemil di kemudian hari.
Para peneliti mengumpulkan hasil dari enam studi sebelumnya yang mengeksplorasi dampak diet terhadap diabetes – dengan total 96.000 peserta.
Pemimpin penelitian Dr Sabrina Schlesinger, dari Pusat Diabetes Jerman di Düsseldorf, mengatakan 30 persen orang di seluruh dunia diperkirakan melewatkan sarapan. Ironisnya, mereka yang kelebihan berat badan cenderung melewatkan makan pagi, karena mereka salah percaya bahwa ini akan mengurangi asupan kalori secara keseluruhan. (berambung).