Anda sudah berusaha keras agar makan dengan baik, memilih menu makanan sehat yang terdiri dari beras merah, banyak buah dan sayuran, cukup protein dan lemak yang sehat. Itu bagus.
Sehatalami.co ~ Namun, ada beberapa alasan penting mengapa menu makanan yang baik saja tidak cukup untuk menyehatkan tubuh. Mengapa? Kebanyakan orang tidak makan buah dan sayuran dalam jumlah yang cukup. Menurut penelitian, hanya 9 sampai 32 persen orang Amerika memakan 3-5 porsi buah dan sayuran yang dianjurkan.
Menurut Jeffrey Bloomberg Ph.D, seorang peneliti antioksidan dari Tufts University, Boston, Amerika, walaupun kita sudah memakan sayuran menurut porsi yang dianjurkan, kita tetap perlu suplemen. Mengapa? Karena umumnya kita masih sering tergoda untuk menyentuh makanan lain di luar menu makanan yang ditetapkan.
Hindari Makan Gorengan
Makanan lain di luar menu tersebut, bisa saja mensabotase usaha Anda, meski telah mengkonsumsi menu makanan yang sehat. Gorengan misalnya, penuh dengan lemak teroksidasi (radikal bebas) yang dapat meningkatkan risiko penyakit jantung.
Mengkonsumsi suplemen vitamin E akan membantu mencegahnya. Tapi tentu akan lebih baik jika Anda bisa menghindari makan gorengan. Selain itu, obat-obatan sering juga menghambat penyerapan nutrisi di dalam tubuh, dan hal itu bisa diatasi dengan multivitamin.
Hal lain yang perlu diperhatikan adalah, bahwa Anda bisa saja kehilangan zat gizi dari makanan yang Anda konsumsi. Tahukah Anda, saat ini bahkan makanan berkualitas paling baik pun telah banyak kehilangan zat gizinya sejak dipanen hingga dimasak dan siap dimakan.
Baca Juga : Manfaat “Kopi Sehat ” Bagi para Wanita
Ketika kadar mineral esensial tanah menyusut karena ditanami terus tanpa diistirahatkan (overfarming) atau variasi geografis, tanaman yang tumbuh di atasnya juga akan memiliki kadar mineral yang rendah.
“Tanah dengan kadar selenium rendah menghasilkan makanan yang juga berkadar selenium rendah, dan rendahnya asupan selenium yang masuk ke dalam tubuh dapat meningkatkan risiko penyakit kanker,” jelas Harold D. Foster Ph.D., seorang ahli geografi medis dan profesor pada University of Victoria di Kanada.
Nutrisi yang larut dalam air seperti vitamin C dan kelompok vitamin B, menurun kadarnya setelah melalui proses pemanenan, penyimpanan di gudang, pemasakan, penyimpanan dalam lemari es, dan pemanasan ulang.
Misalnya saja, separuh kadar asam folat dalam makanan akan langsung hancur begitu dimasak, kata Hugh D. Riordan M.D., seorang dokter berorientasi nutrisi dan kepala klinik nonprofit Bright Spot for Health di Wichita, Kansas. (bersambung)