Efek antikanker ini semakin dahsyat dengan adanya kandungan antioksidan lainnya seperti flavonoid limonoid, likopen, dan betakaroten (provitamin A) yang banyak terkandung dalam pomelo, terutama yang berdaging buah warna merah.
Limonoid adalah fitokimia yang bermanfaat sebagai antivirus, antibakteri, dan antikanker. Sedangkan likopen merupakan pigmen utama pemberi warna merah pada daging buah pomelo, sekaligus berperan sebagai antioksidan kuat.
Tak tanggung-tanggung aktivitas antioksidan likopen bahkan 10 kali lebih kuat dibandingkan vitamin E yang juga terkenal sebagai antioksidan. Efek antioksidan likopen akan bertambah dahsyat jika bersinergi dengan betakaroten yang juga banyak dikandung pomelo.
Efek antikanker dari likopen telah dibuktikan oleh banyak penelitian. Salah satunya adalah penelitian di Universitas Yale, Amerika Serikat, yang menunjukkan bahwa pria yang mengkonsumsi likopen dalam jumlah banyak memiliki risiko lebih rendah terkena kanker, khususnya kanker prostat.
Likopen juga bermanfaat mencegah oksidasi kolesterol jahat LDL (low density lipoprotein) yang dapat mengakibatkan penyumbatan pembuluh darah penyebab stroke dan serangan jantung.
Kandungan vitamin C dalam pomelo juga berperan menjaga kesehatan gusi. Peneliti dari Universitas Friedrich Schiller, Jerman, menemukan bahwa konsumsi pomelo setiap hari selama dua minggu memberikan dampak positif pada orang yang mengalami kerusakan gusi yang cukup parah.
Penelitian yang dimuat dalam BBC News ini juga mengungkapkan bahwa kandungan vitamin C dalam pomelo berefek ganda bagi para perokok karena merokok merupakan salah satu penyebab kerusakan gusi; dan peningkatan kadar vitamin C di dalam darah dapat memperbaiki jaringan yang rusak akibat radikal bebas dari asap rokok sekaligus mencegah kanker. Karenanya para perokok sangat dianjurkan untuk mengkonsumsi dua juring pomelo setiap hari. (bersambung).