Dalam menangani para pasien usia senja yang mengalami masalah usus dan lambung, salah satu cara yang dilakukan adalah membuat jadwal makan yang tepat yang disebut timing and spacing of meals, terutama makan siang, jangan sampai telat. Lakukan saat tengah hari.
Sehatalami.co ~ Christine Eberhardie, ahli kesehatan dan gizi dari Faculty of Health and Social Care Sciences, Kingston University, Amerika Serikat, mengatakan, masalah pencernaan yang sering terjadi adalah turunnya kemampuan lambung mencerna makanan. Hal itulah yang kerap menyebabkan manula susah buang air besar, sembelit , hingga infeksi lambung.
“Hindari makan makanan yang keras. Pastikan mengunyahnya hingga lunak sebelum menelannya, karena menelan makanan yang masih keras bisa menyebabkan iritasi bahkan infeksi lambung,” ujar Eberhardie. Makanan yang tepat untuk pencernaan manula adalah yang kaya akan serat, yakni buah-buahan dan ayuran segar.
Namun, untuk memenuhi kebutuhan serat ini secara optimal, Eberhardie tidak menyarankan konsumsi suplemen serat. Dikhawatirkan, suplemen serat akan memberi asupan serat berlebihan ke tubuh. Serat memang membantu memudahkan pengeluaran makanan sehingga kinerja usus lebih ringan. Namun, konsumsi serat yang terlalu banyak akan mengganggu dan mempersulit penyerapan zat gizi dan mineral lainnya yang diperlukan tubuh.
Dalam menangani para pasien usia senja yang mengalami masalah usus dan lambung, salah satu cara yang dilakukan Eberhardie adalah membuat jadwal makan yang tepat yang disebut timing and spacing of meals, “Terutama makan siang, jangan sampai telat. Lakukan saat tengah hari,” wanti-wanti Eberhardie.
Makan siang akan menjadi penanda jarak makan berikutnya. Dengan jadwal makan yang teratur, kerja usus akan lebih ringan. Sebaliknya bila waktu makan tidak menentu, usus seperti tidak memiliki jeda istirahat. Usus lansia sangat membutuhkan jeda istirahat yang teratur, guna menjaga kinerja pencernaan.
Eberhardie juga menyarankan konsumsi probiotik yang teratur, untuk membantu melancarkan pencernaan. Pastikan bahwa probiotik yang dikonsumsi adalah makanan yang mengandung bakteri hidup dan masih aktif., yang sering dikenal dengan bakteri baik. Dalam usus besar kita ,bakteri baik bertugas membantu melancarkan pencernaan.
Seiring usia, jumlah bakteri baik tersebut terus berkurang. Jumlah minimal bakteri baik yang ada di usus besar tak boleh kurang dari 10 juta. Konsumsi probiotik, menurut Eberhardie, baik bagi semua golongan usia, karena mampu melindungi pencernaan, terutama dari racun bakteri E. coli yang berasal dari makanan yang kurang bersih.
Juga bagi manula yang pencernaannya tidak tahan terhadap laktosa pada susu (intoleransi laktosa), konsumsi probiotik dapat memperbaiki kemampuan tubuh mencerna laktosa. “Konsumsilah probiotik dalam bentuk suplemen atau minuman probiotik seperti yogurt, sehari satu kali,” ujarnya. (SA)