Makanan IG rendah memberikan lebih sedikit asupan kalori. Hal ini membuat tubuh secara otomatis menurunkan suhu tubuh, sehingga proses metabolisme berjalan lebih lambat.
Sehatalami.co ~ Dampak berantai dari penurunan laju metabolisme adalah berkurangnya produksi sampah radikal bebas. Nah, sedikitnya racun radikal bebas ini juga berdampak memperkecil kerusakan sel, sehingga dapat membantu menghambat proses penuaan dini.
Asupan makanan IG rendah juga memberi kesempatan pada sel untuk meremajakan diri dan melakukan penggandaan dengan menghasilkan sel-sel baru.
Dengan demikian, kebiasaan mengonsumsi makanan dengan IG rendah memiliki dampak ganda, yakni menghambat kerusakan sel-sel dan sekaligus memberi peluang lebih besar pada sel untuk berganti diri dengan sel-sel baru. Pada saat inilah berlangsung proses alami tubuh menjadikan kita tampil lebih muda.
Manfaat lain dari kebiasaan mengutamakan makanan IG rendah adalah menghambat penyusutan hormon pertumbuhan yang berkaitan dengan bertambahnya usia, yakni dehidroepiandrosteron (DHEA). Semakin bertambah usia, kadar hormon ini akan semakin menyusut, diikuti menurunnya sistem kekebalan tubuh.
Kadar DHEA yang relatif terjaga meskipun kita telah berusia matang, menurut sejumlah riset, terbukti dapat menjaga kita tetap sehat dan berusia lebih panjang. Dan itu bisa ditemuh dengan membiasakan diri menyantap makanan dengan IG rendah. (SA)