Rajin makan stroberi meningkatkan kemampuan tubuh mengganyang aksi radikal bebas si perusak sel. Hasil penelitian menyebutkan konsumsi rutin stroberi mampu meredam ancaman kanker, khususnya kanker mulut, kerongkongan, lambung, usus besar, dan kanker paru-paru.
Penelitian. Stroberi secara empirik juga telah memberikan manfaat sebagai makanan antialergi. Menurut Ara der Marderosian, Ph.D., dosen farmakognosi University of the Sciences of Philadelphia, yang menjadi penasihat Complementary and Alternative Medicine Center, latar belakang ilmiah dari khasiat stroberi tersebut pasti tidak mudah didapat.
Padahal, stroberi kaya kuersetin, senyawa antioksidan serupa vitamin C, yang bersifat antihistamin dan antiradang. (bersambung)
Menurut American Dietetic Association, penduduk AS rata-rata hanya mengkonsumsi 12 – 15 g serat per hari. Padahal anjuran kecukupan harian konsumsi serat yang sehat adalah 20 – 35 g. Sebanyak 8 buah stroberi telah menyumbangkan 4 g serat. Jika dihaluskan menggunakan blender, segelas jus stroberi memberikan 10 – 15 g serat.
Serat diperlukan guna menunjang kesehatan sistem pencernaan dan menjauhkan risiko kanker. Cukup mengkonsumsi serat mempersingkat masa tinggal sampah makanan, sehingga racun sampah tidak sempat diserap oleh dinding usus besar. Serat stroberi juga membantu menurunkan kadar kolesterol darah dan memperkecil risiko penyakit jantung. (bersambung)