Lemak cokelat menguntungkan bagi para pengidap kelebihan kolesterol darah (hiperkolesterolemia), karena mampu menggelontor gumpalan-gumpalan lemak darah.
Sehatalami.co ~ Kita selama ini menyalahkan cokelat sebagai pemicu melambungnya kadar kolesterol darah. Tim peneliti dari University of California di Davis, AS, menjawab praduga tersebut. Responden dengan diet terawasi setiap hari diberi sebatang cokelat, jumlah rata-rata harian yang dikudap para penyantap cokelat di AS. Setelah 29 hari, kolesterol darah mereka diperiksa, ternyata tidak ada kenaikan yang signifikan.
Jadi, tidak benar cokelat dapat menaikkan kadar kolesterol darah. Di dalam cokelat terdapat beberapa senyawa antikolesterol yang mampu meredam melonjaknya kadar lemak darah, khususnya ‘kolesterol jahat’ LDL. Sejumlah kesimpulan hasil penelitian juga menyebutkan kemampuan lemak baik dalam cokelat berkhasiat mengikis endapan lemak darah yang terbentuk di sepanjang pembuluh darah.
Cokelat menyimpan senyawa flavonoid serupa dengan yang terdapat dalam buah anggur. Kekuatannya menghalangi oksidasi ‘kolesterol jahat’ LDL –sehingga darah tidak mengental– dapat mencegah pengendapan lemak pada dinding pembuluh darah. Hal ini menghalangi terjadinya penyempitan pembuluh darah (aterosklerosis), sehingga memangkas risiko serangan jantung koroner dan stroke.
Senyawa tersebut adalah catechin, yang dikenal memiliki keampuhan mengusir datangnya serangan jantung koroner dan kanker. Menurut Holland’s National Institute of Public Health and Environment (Institut Kesehatan Masyarakat dan Lingkungan Nasional Holland), jumlahnya mencapai 53,5 mg dalam setiap 100 g cokelat. Padahal, kadar catechin dalam teh hijau yang selama ini kita unggulkan sebagai minuman antiserangan jantung dan antikanker jauh di bawahnya, yakni 13,9 mg/100 g.
Lemak cokelat menguntungkan bagi para pengidap kelebihan kolesterol darah (hiperkolesterolemia), karena mampu menggelontor gumpalan-gumpalan lemak darah.
Meski mekanismenya belum terungkap, fakta ini menjanjikan harapan untuk mendapatkan isolat antikolesterol dari lemak cokelat. Dengan demikian, lemak cokelat tidak hanya bermanfaat bagi pabrik cokelat dan kosmetika, pun bagi pabrik farmasi penghasil suplemen antikolesterol. (bersambung).