Konsumsi Sumber Vitamin dan Mineral, Nutrisi Kunci bagi Otak
Dibutuhkan untuk membantu proses pengubahan glukosa menjadi energi, asam amino menjadi neurotransmiter, dan asam lemak menjadi lemak esensial. Yang termasuk nutrisi kunci ini adalah vitamin B, vitamin C, vitamin E, mineral magnesium, besi, seng, dan mangan.
Vitamin B, terutama B6, yang banyak terkandung dalam kacang-kacangan, bekerja sama dengan vitamin C dalam proses pembentukan neurotransmiter otak. Sedangkan vitamin C sendiri sangat vital bagi otak sehingga kadarnya hampir 15 kali lebih tinggi dalam otak dibandingkan organ lainnya. Vitamin C banyak terdapat dalam jeruk, stroberi, brokoli, dan kiwi.
Konsumsi Sumber Antioksidan, Si Pelibas Radikal Bebas
Antioksidan bertugas melawan radikal bebas perampok ingatan yang dapat merusak sel otak. Salah satu pangan sumber antioksidan sahabat otak adalah teh dan cokelat. Teh mengandung antioksidan katekin yang dapat meningkatkan aliran darah pembawa oksigen ke otak. Teh juga mengandung kafein yang bisa memperbaiki memori, fokus, dan mood. Sedangkan cokelat pekat (dark chocolate) kaya akan antioksidan dan kafein yang bisa membantu meningkatkan konsentrasi dan fokus. Selain itu juga meningkatkan produksi hormon endorfin yang membantu memperbaiki mood. Tapi jangan asal makan cokelat, cokelat susu dan cokelat putih tidak berefek sama dengan dark chocolate.
Kacang-kacangan, seperti kacang tanah dan almond, kaya akan vitamin E yang berperan sebagai antioksidan yang dapat mencegah fungsi kognitif akibat proses penuaan. Pastikan untuk selalu mengkonsumsi buah dan sayuran berwarna cerah (kuning, oranye, merah, ungu, dan hijau). Buah dan sayuran seperti melon kuning, mangga, pepaya, jeruk, anggur merah, wortel, tomat, paprika merah, bayam, dan brokoli adalah sumber terbaik antioksidan pelindung otak. (SA)