Jika tidak suka makan buah dan sayur, suplemen serat bisa dikonsumsi untuk mengisi kekurangan serat dalam tubuh. Namun, bagaimana pun, serat alami tetap lebih baik, yang mana pilihan Anda?
Sehatalami.co ~ Saat ini, suplemen serat (dietary fiber supplement) berbentuk serbuk minuman banyak beredar. Ada juga produk yang dalam bentuk pil /tablet /kapsull. Produk-produk ini dibuat untuk “menutupi” kekurangan serat, yang dikonsumsi seseorang dari makanan sehari-hari.
Namun, serat yang berasal dari makanan alami, lebih baik dari suplemen. Suplemen mungkin saja kandungan zat gizinya sama, jika dibuat dari hasil ekstraksi serat. Misalnya dari jus buah atau sayur. Bukan buatan pabrik dari buah/sayur atau yang dibuat secara reaksi kimia atau sintetis.
Memang, suplemen serat bisa menggantikan serat dari makanan, tapi tidak bisa sepenuhnya. Pasalnya, pada sayur dan buah bukan hanya ada serat, tapi juga vitamin dan sedikit kalori. Sepertti kata dr. Fiastuti Witjaksono, kandungan nutrisi yang didapat dari sayur dan buah adalah seimbang. Kalau kebanyakakn makan buah atau sayur, tidak seberbahaya suplemen serat.
Menurut para pakar di bidang gizi, sayur dan buah alami selain banyak mengandung serat, juga merupakan sumber vitamin, mineral dan zat-zat non gizi seperti fitokimia (phytochemical), yang terbukti berkhasiat dalam pencegahan penyakit degeneratif seperti jantung koroner dan kanker.
Serat Alami Terbaik
Plantago ovata atau Phylium, tumbuhan asal India dan Iran, sering muncul dalam deretan makanan kesehatan. Plantago ovate, selain membantu pencernaan, menurut referensi ilmiah terbukti menurunkan kadar kolesterol. Secara tradisional, biji dan sekam biji tumbuhan ini telah digunakan di India dan Cina untuk mengobati diare, wasir, masalah pencernaan dan tekanan darah tinggi. Yang membuatnya berkhasiat, tak lain adalah serat larut.
Di berbagai belahan dunia termasuk Indonesia, tumbuhan ini telah tersedia dalam bentuk bubuk. Penggunaannya praktis, cukup dilarutkan dalam air dan segera diminum. Food supplement, meski bermanfaat, penggunaannya tetap harus proporsional.
Biasanya suplemen serat dianjurkan bagi orang-orang dengan gangguan pencernaan tertentu, seperti konstipasi kronis. Serat membuat tinja lebih lunak, sehingga dapat mengatasi sulit buang air besar (konstipasi). Namun, jika Anda memiliki masalah pencernaan, konsultasi ke dokter sebelum mengonsumsi suplemen serat.
Tanyakan ke dokter atau ahli farmasi, apakah obat yang sedang Anda minum dapat terpengaruh oleh suplemen serat yang dikonsumsi. Suplemen serat dapat menurunkan absorpsi (penyerapan) beberapa obat seperti aspirin, warfarin dan karbamazepin. Suplemen serat juga dapat menurunkan kadar gula darah. Karena itu, pada penderita diabetes, dosis insulin harus diatur ulang. Jika mengonsumsi obat-obatan, suplemen serat sebaiknya tidak diminum bersamaan, tetapi berselang 1-2 jam.
Karena sifat serat yang mengikat air, kita perlu banyak minum air putih. Ini penting, untuk mencegah dehidrasi..Jika tidak, suplemen serat dapat memperburuk konstipasi. (SA)