Teh hijau juga memiliki unsur anti bakteri, mampu mematikan kuman berbahaya Staphylococcus aureus dan bakteri penyebab jerawat Bacterium acne.
Sehalami.co ~ Ada tiga kategori teh: hijau (green tea), oolong (baca: ulong), dan hitam (black tea). Ketiganya dibuat dari daun tanaman Camellia sinensis. Yang membedakan mereka hanya durasi fermentasinya, yaitu: teh hitam adalah hasil fermentasi penuh, teh oolong separuh fermentasi, dan teh hijau yang tidak difermentasi sama sekali. Cara pengeringan teh hijau pun beragam. Ada yang disangrai, dipanggang, dijemur matahari, dan ada juga yang distim kering.
Teh hijau mengandung polifenol, senyawa antioksidan bioflavonoid penting seperti katecin (catechin), epikatecin, epikatecin galat, epigallokatecingalat, dan proantosianidin. Epigallokatecin galat (EGCG) dianggap sebagai komponen yang paling aktif.
Pucuk daun dan daun pada lingkar atas pertama sangat kaya dengan EGCG. Satu cangkir teh hijau biasanya mengandung 50-100 mg kafein dan 300-400 mg polifenol (atau 100-200 mg EGCG). Teh hijau juga mengandung vitamin C, B1, B2, teanin, tanin, lignin, protein, dan klorofil.
Khasiat dan manfaat
Uji klinis membuktikan EGCG minimal 100 kali lebih efektif dibandingkan vitamin C dan 25 kali lebih efektif dibandingkan vitamin E dalam melindungi sel dan DNA dari kerusakan yang ada kaitannya dengan kanker, penyakit jantung, dan penyakit degeneratif lainnya. Teh hijau juga memiliki unsur anti bakteri, mampu mematikan kuman berbahaya Staphylococcus aureus dan bakteri penyebab jerawat Bacterium acne.
Penelitian secara epidemiologi tentang manfaat teh hijau dilakukan langsung pada peminum teh hijau. Sedangkan penelitian terkontrol sebagian besar dilakukan pada ekstrak teh hijau. Teh hijau yang sudah dihilangkan kafeinnya (decaffeinated) tidak memperlihatkan manfaat yang sama seperti teh hijau yang masih alami.
Berapa banyak boleh minum
Satu kapsul suplemen teh hijau atau 2 cangkir teh hijau per hari. Dosis normal yang biasa dikonsumsi orang Jepang adalah 3 cangkir per hari (240 – 320 mg polifenol). Dosis ini setara dengan 300-400 mg ekstrak teh hijau yang distandarisasi mengandung 80-90% polifenol dan 55% EGCG.
ESelama dikonsumsi dalam dosis yang dianjurkan, teh hijau tidak menimbulkan efek samping atau keracunan. Satu-satunya efek samping adalah insomnia, karena teh hijau mengandung kafein (disebut juga theine atau tein). Namun kadar kafein pada teh hijau masih lebih kecil dibandingkan kafein kopi (1 cangkir teh hijau mengandung sekitar 60 mg kafein, bandingkan dengan 1 cangkir kopi yang mengandung lebih dari 100 mg kafein).
Teh hijau juga tidak berpotensi menyebabkan mutasi sel kanker atau cacat janin, dan tidak menimbulkan efek negatif pada kesuburan, kehamilan, maupun masa menyusui.
Dosis terapi teh hijau hanya sampai 4 cangkir per hari saja. Lebih dari itu dapat menyebabkan iritasi pada selaput lendir lambung/usus. Dan lebih dari 5 cangkir teh hijau per hari diduga dapat memicu kanker pankreas. Dosis 1-2 cangkir per hari saja sebenarnya sudah cukup.
Cara Menyeduh Teh Hijau Jika tidak dilakukan dengan benar, polifenol yang seharusnya memberi manfaat bagi kesehatan malah akan merusak rasa teh.
- Teh hijau sebaiknya tidak diseduh air mendidih, cukup air panas dengan suhu 80 derajat Celcius.
- Gunakan 1 sendok teh hijau kering untuk 1 cangkir (± 200 cc) air.
- Isi teko dengan air dingin dan rebus sampai mendidih
- Setelah mendidih angkat dari api lalu diamkan sampai 3 menit.
- Tuang air panas ke atas daun teh. Diamkan lagi sampai 3 menit.
- Jika menggunakan kantung teh segera angkat kantungnya.
- Biarkan 3 menit lagi sampai teh menjadi lebih dingin. (SA)