Mengkonsumsi makanan ternyata mempunyai hubungan yang dekat dengan usia Anda. Selera makan akan berubah seiring dengan usia yang semakin tua. Ada tujuh fase terkait dengan selera makan menurut usia. Berikut ini ulasannya.
Pemahaman baik tentang fase-fase perjalanan usia akan membantu Anda mengembangkan cara baru untuk mengatasi kebiasaan pola makan baik kurang atau berlebihan, serta dampak kesehatan bagi tubuh Anda.
Makanan adalah pengalaman sosial, sehingga kehilangan pasangan atau keluarga dan makan sendirian dapat memengaruhi rasa senang yang didapat dari makan. Dampak lainnya dari penuaan, misalnya kesulitan menelan, masalah gigi, melemahnya indera perasa dan penciuman juga mengganggu selera makan.
Kita harus ingat bahwa sepanjang hidup kita, makanan tidak sekadar ‘bahan bakar’, tapi juga pengalaman sosial dan kultural untuk dinikmati. Berikut adalah fase-fase dimana perubahan selera makanan akan datang kepada diri Anda.
Fase pertama, usia 0–10 tahun
Di awal masa kanak-kanak ini tumbuh berkembang dengan cepat. Pola makan pada usia dini akan berlanjut hingga dewasa.Anak yang gemuk dewasanya juga akan gemuk. Anak yang rewel atau takut terhadap makanan tertentu seharusnya mampu membuat orang tuanya mengatur strategi agar anak merasakan menjadi biasa dengan suka makanan yang tidak disukainya padahal penting bagi perkembangannya, misalnya sayuran.
Anak-anak juga harus dididik untuk mengendalikan ukuran porsi makannya. Memaksa anak untuk “membersihkan piring” dapat mengakibatkan mereka kehilangan kemampuan untuk mengikuti selera makan dan rasa lapar mereka sendiri. Hal ini akan mendorong makan berlebihan di usia lanjut.